“Kami menargetkan tingkat pastisipasi pemilih bisa tinggi. Anggaran sebesar itu harus bisa dipertanggung jawabkan kepada publik dan Pemkab. Karena kalau kita hitung, anggaran sebesar Rp 45,871 miliar bila dibagi dengan jumlah pemilih rata-rata satu orang itu menghabiskan Rp 35 ribu-Rp 40 ribu,” kata Iing.
Menurut Iing, untuk meningkatkan partisipasi pemilih tersebut, KPU sudah merancang model sosialisasi kepada masyarakat. Selain sosialisasi melalui media dan alat peraga kampanye (APK), hal lain yang dipandang lebih efektif yakni dengan turun langsung ke tengah masyarakat. “Nanti kami bekerjasama dengan komunitas, LSM/ormas dan lainnya. Termasuk dengan kalangan pesantren kita libatkan agar masyarakat bisa ikut serta dalam Pilkada ini,” ujarnya. (drx/yan)