Pada Januari 2008, PKBM yang semula tepat berada di pinggir jalan, dipindah agak ke belakang. Bangunan awal dibongkar. Dibuatkan bangunan yang baru yang lebih representatif dari dana bantuan. Kegiatan belajar mengajar terus aktif hingga tahun 2015.
Pada tahun itu lah, Elih yang saat itu pernah menjabat Direktur PLS di Kementerian Pendidikan,
mengundang Ella Yulaelawati Direktur Pendidikan Kesetaraan Kemendikbud dan Teguh Suwarno Staf Menteri Pendidikan untuk meresmikan SMK BeNC Ciamis pada 20 Januari 2018.
Niatan Elih penuh tantangan. Ia mengajak rekannya, Endang, untuk mengelola sekolah. Endang mengiyakan. Dengan penuh semangat, ia door to door merekrut siswa. Sebab, sejak berdiri, tak ada satu pun siswa yang mendaftar.
“Dulu, di SMPN 2 Cijeunjing ada 12 siswa yang tidak melanjutkan sekolah. Saya mendatangi rumah 12 orang tersebut satu per satu. Dari 12 orang hanya terjaring 10 orang saja. Sayang, seorang gagal melanjutkan pendidikan. Sehingga sampai sekarang tinggal 9 siswa saja,” kata Endang.
Saat Jabar Ekspres berkeliling sekolah, 9 siswa itu sedang latihan di gedung pentas seni yang berada di area sekolah. Gedung itu seperti aula. Ada panggung pentas yang dibatasi tembok karena tepat di belakangnya jurang terjal tempat air Sungai Cileueur mengalir. Di aula itu juga dibuat undak-undakan memutar untuk tempat duduk penonton.
Dua buah lagu didedangkan berulang-ulang. Ternyata mereka sedang latihan guna persiapan ikut festival band tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Ciamis di SMA Darussalam pada 28 Januari mendatang. Mereka berlatih lagu Bendera ciptaan Cokelat dan lagu Mojang Priangan ciptaan Nining Meida. Dua lagu wajib itu ditentukan panitia festival.
Peralatan seni sebagai alat praktik siswa sudah lengkap. Bukan hanya alat seni tradisional seperti kendang, goong, dan gamelan. Tapi gitar elektrik, sound system, dan drum melengkapi seni modern dan tradisional.
Ia mengakui tingkat pendidikan orang tua di pedesaan masih rendah. Terutama pendidikan seni. Sehingga banyak anak tidak melanjutkan sekolah. Alasannya rupa-rupa. Ada yang ingin dagang, kerja di pabrik, dan alasan lain. “Padahal lulusan sekolah seni banyak jenjangnya. Banyak orang hebat di Jawa Barat bahkan di Indonesia lulusan dari sekolah seni,” tuturnya.