BANDUNG – Kasus video porno dengan melibatkan anak di bawah umur mendapat perhatian serius oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.
Dia mengaku, sangat geram dengan perbuatan pelaku yang membawa anak di bawah umur untuk ikut dalam video asusila tersebut. Bahkan, untuk mengetahui kondisinya Yohana telah bertemu langsung dengan para korban untuk berdialog.
’’Ini tugas saya sebagai menteri, anak-anak harus dilindungi,’’kata Yohana saat ditemui di Mapolda Jabar, kemarin (15/1).
Dari hasil dialog langsung diketahui para korban tergiur dengan tawaran materi yang diberikan pelaku. Sedangkan,
kondisi keluarga korban mengalami kesulitan ekonomi yang berprofesi sebagai pengamen jalanan.
“Sementara Korban diamankan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk dilakukan pemulihan dan Trauma Healling,” ucapnya.
Yohana mengatakan, bila proses penyembuhan secara kejiwaan ini tuntas, koraban akan dikembalikan kepada keluarganya. Namun, untuk bimbingan lajutan akan diberikan monitoring rutin dengan pendamping.
Yohana mengakui, kasus asusila dengan korban anak-anak bukan kali ini saja. Sebab, diberbagai wilayah Indonesia banyak terjadi. Untuk itu, dia menghimbau kepada para orang tua untuk selalu menjaga dan melindungi buah hatinya setiap saat.
Dirinya menegaskan, keterlibatan jaringan internasional dalam kasus ini, diduga kuat memiliki hubungan dengan pelaku. Sehingga, pihak kepolisian dan Kementerian dan kepolisian sedang emlakukan peyelidikan lebih lanjut
Disinggung mengenai bentuk hukuman yang diberikan kepada para pelaku, Yohanna mengaku sangat setuju bila diberikan hukuman kebiri. Bahkan, untuk peraturan ini sudah dikirim ke presiden dan tinggal ditandatangani.
’’Undang-undang ini, sudah dikeluarkan akhir Desember 2016 lalu, jadi kita tinggal melaksanakan peraturan ini,’’ cetus Yohana (yul/yan)