JAKARTA – Kabar baik untuk haji jamaah Jawa Barat. Sebab, tahun ini, penerbangan sudah bisa menggunakan bandara Kertajati, Majalengka. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memastikan kesiapan bandara baru tersebut.
Dirjen Perhubungan Udara (Hubud) Kemenhub Agus Santoso menuturkan, calon jamaah haji dari penjuru Jawa Barat selama ini berangkat menuju asrama haji Bekasi. Kemudian terbang dari bandara Soekarno Hatta Tangerang.
Nah, upaya menjadikan bandara Kertajati sebagai embarkasi haji merupakan gagasan dari Presiden Joko Widodo. Setelah dikebut pembangunannya dalam tiga tahun terakhir, dia mengatakan unsur operasional udaranya sudah selesai. Meliputi landasan pacu (runway), taxiway, dan apron sudah siap. ’’Jadi dari sisi udara sudah selesai,’’ katanya kemarin (8/1).
Selain itu terminal operasional tahap pertama sudah selesai. Begitupula dengan pembangunan menara air traffic controller (ATC) juga sudah rampung dibangun. ’’(Bandara Kertajati, Red) sudah bisa dipakai penerbangan haji mulai tahun ini (2018),’’ jelasnya.
Hanya saja Kemenhub masih terus berkoordinasi dengan Kemenag untuk mematangkan rencana menjadikan bandara Kertajati sebagai embarkasi haji baru. Khususnya terkait dengan asrama haji. Agus menjelaskan selama ini jamaah Jabar menggunakan asrama haji di Bekasi.
Menurut Agus sebenarnya di Cirebon saat ini ada asrama haji Watubelah Cirebon. Dia masih menanyakan ke Kemenag apakah asrama haji Watubelah Cirebon itu bisa digunakan sebagai asrama haji menggantikan asrama haji Bekasi. Dengan memanfaatkan jalan tol maupun jalan raya, jarak antara Cirebon dengan Majalengka sekitar 51 KM.
’’Sekarang apakah (asrama haji Cirebon, Red) bisa dipakai atau tidak saya tidak tahu,’’ tuturnya. Perlu koordinasi bersama dengan Kemenhub untuk menetapkannya. Untuk menjangkau bandara Kertajati memang lebih dekat dari Cirebon ketimbang dari Bekasi.
Sebelumnya Menag Lukman Hakim Saifuddin juga tidak ingin gegabah menetapkan bandara Kertajati sebagai embarkasi haji baru. Dia akan berkoodinasi dengan Kemenhub terlebih dahulu untuk memastikan kesiapan teknsinya. ’’Pada prinsipnya semakin banyak embarkasi semakin baik,’’ jelasnya. Sebab akan mendekatkan jamaah dengan bentuk fasilitas layanan, khususnya penerbangan.
Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar juga mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada keputusan final apakah bandara Kertajati bakal ditetapkan sebagai embarkasi haji baru. Dia menuturkan masih perlu ada kajian bersama dengan Kemenhub. Terkait hal-hal teknis dan standar minimal.