”Untuk yang satu ini tetap ada ketergantungan kepada daerah tetangga. Tapi kami tetap optimis untuk penanggulangan banjir melong ini akan beres ditahun 2019. Minimal kita bisa mengurangi titik banjir di Kota Cimahi,” ujarnya.

Tata menambahkan, Pemkot Cimahi akan mempersiapkan pembuatan embung untuk alternatif, jika Kota Bandung dan Kabupaten Bandung belum memberikan keputusan terkait penanggulangan banjir Melong ini. Namun demikian, Tata mengaku pihaknya akan tetap mengoptimalkan komunikasi dengan kedua daerah tersebut.

”Ini juga masih dikaji karena memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Kami juga lakukan komunikasi yang intensif dengan pihak provinsi jabar karena itu sudah menyangkut batas wilayah,” imbuhnya.

Sementara untuk penguraian kemacetan yang juga wujud dari misi walikota nomor empat, Pemerintah Kota Cimahi akan melanjutkan pembangunan flyover Padasuka yang sempat terhenti.”Target 2018 selesai dan sudah dapat dilalui kendaraan,” ucapnya.

Selain itu program yang juga akan dilaksanakan pada 2018, pengembangan pasar tradisional yang merupakan serapan misi nomor tiga tenteng pemberdayaan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada pengembangan sektor jasa berbasis teknologi informasi dan industri kecil menengah dalam upaya pengentasan kemiskinan.

”Untuk program ini, akan kami fokuskan di lanjutan pembangunan Pasar Atas Barokah (PAB). Pak walikota meminta pembangunannya beres di 2018 dan bisa langsung digunakan,” pungkasnya. (adv/ziz)

PROGRAM PRIORITAS WALI KOTA CIMAHI DALAM MISI RPJMD 2017-2022