jabarekspres.com – PERTANDINGAN melawan Burnley kemarin dini hari menjadi debut starter bagi Zlatan Ibrahimovic di Manchester United musim ini. Seharusnya, laga yang digeber di Old Trafford itu menjadi titik balik striker 36 tahun itu pasca cedera panjangnya.
Namun, bukannya memberi kontribusi positif, striker berkebangsaan Swedia itu justru diganti pelatih Jose Mourinho oleh Jesse Lingard pada 45 menit kedua. Ironisnya, Lingard menjadi penyelamat United dengan memborong dua gol pada menit ke-53 dan 90. Dua gol itu adalah penyama kedudukan setelah The Red Devils tertinggal dua gol lebih dulu oleh Ashley Barnes (3′) dan Steven Defour (36′).
Tidak ingin intrik meluas, Mou memberi konfirmasi terhadap keputusannya menarik Ibra. Menurut dia, pergantian itu murni untuk perkara taktik tim. Pelatih berkebangsaan Portugal itu juga berjudi dengan menarik Marcos Rojo dan memasukkan Henrikh Mkhitaryan. Artinya, di babak kedua United bermain dengan pola tiga bek.
”Ini hasil yang buruk bagi kami. Kami tidak pernah gembira dengan hasil seri, terutama kami mendominasi jalannya pertandingan,” ucap Mou kepada FourFourTwo. ”Di babak kedua, saya tahu para pemain belum terbiasa. Namun, kami harus sesering mungkin segera alirkan bola ke depan,” sambung pelatih 54 tahun itu.
Mantan pelatih Inter Milan dan Chelsea itu juga mengatakan bahwa posisi Ibra yang ada di belakang Romelu Lukaku membuat keduanya kurang maksimal. Sebab, keduanya memang memiliki karakter striker. Sedangkan Ibra “dipaksakan” jadi playmaker yang bukan keahliannya.
”Itulah yang membuat saya lebih memilih Mkhitaryan, Lingard, dan Juan Mata di babak kedua. Mereka bertiga lebih banyak mengancam gawang Burnley saat dipasang di belakang Lukaku,” kata Mou. ”Overall, saya senang dengan semangat pemain. Namun, kami sudah kehilangan dua poin krusial,” ucapnya. (io/ign)
