BANDUNG – Wabah penyakit difteri di Jawa Barat kian mengkhawatirkan. Di Kota Bandung menurut Kepala Dinas Kesehatan, Rita Verita hingga akhir Tahun 2017 penanganan kasus anak yang terkena penyakit tersebut terus mengalami peningkatan.
Bahkan kata dia, dari delapan kasus satu anak yang terkena difteri meninggal dunia. ”Itu yang meninggal dengan status tidak diimunisasi,” kata Rita pada Jabar Ekspres.
”Dulu di tahun 2016 kita ada enam kasus. Untuk tahun ini, kita mendapatkan tambahan kasus dua anak. Jadi sepanjang tahun 2017, kita tangani penyakit difteri sebanyak delapan kasus,” sambungnya.
Lebih lanjut dia meyebutkan, setiap tahun Kota Bandung selalu terserang penyakit mematikan itu. Meski ada penambahan jumlah namun angkanya tidak terlalu signifikan. ”Tapi kita harus tetap waspada. Apalagi kan di kawasan Jawa Barat hampir semua kena. Saat ini Indonesia kasus difteri tertinggi di dunia,” jelasnya.
Rita mengimbau ke pearangakat kesehatan di Kota Bandung dari tingkat Puskesmas harus teliti dan waspada terhadap wabah penyakit ini. ”Kalau ditemukan kasus atau gejala diterima, langsung dirujuk ke rumah sakit,” tuturnya.
Selain itu dia pun mengajak ke orangtua agar bisa peka terhadap gejala yang terlihat seperti gejala difteri agar tidak telat terhadap penanganan sehingga tidak memakan korban lagi. ”Kalo lihat anak sakit dalam menelan, panas yang tidak terlalu tinggi dan ada benjolan di sekitar lubang mulut harus segera di periksa,” tutupnya. (pan/ign)