Di tempat sama Kepala Bidang Arsip Statis, Budi Setiadi menyebutkan output dari kegiatan workshop tersebut nantinya bisa menyelesaikan instrumen instrumen kerasipan dinamis dengan adanya masukan dari para Narasumber. “Ini akan meneguhkan, bahwa apa yang sudah kita buat itu sesuai dengan apa yang seharusnya, sesuai dengan kaidah, aturan,” sebut Budi.
Selain itu dia juga berharap adanya semangat dari para peserta kabupaten/kota untuk bersama sama melakukan upaya perbaikan kerarsipan. “Karena tadi dari hasil pengawasan eksternal, itukan dapat diketahui akar masalahnya kan dari situ. Jadi sudah tentu berkenaan dengan ketaatan kepada peraturan perundang undangan bahwa instrumennya tidak ada, bagaimana mereka menyelenggarakan kearsipan dengan baik,” sambungnya.
Disinggung mengenai adanya stigma jika arsip dipandang sesuatu hal yang tidak penting bahkan tidak strategis. “Itu stigma, itu pemahaman yang keliru. Padahal kalau saya mengutip dari kepala ANRI. Itu ibarat darah dari tubuh seseorang. Tanpa darah orang itu ya, mati. Kurang darah lemes, darah tinggi pusing. Nah arsip juga seperti itu, bagaimana orang bisa membuat perencaan kalau mereka tidak punya informasi yang akurat. Informasi yang akurat, otentik, bisa dipertanggungjawabkan resolusisnya, sumbernya itu dari Arsip,” tandasnya.
Tindak lanjut dari kegiatan itu sebut Budi, agar daerah dapat melakukan hal hal yang sama terutama bagi daerah yang belum melakukan perubahan dalam pengelolaan arsip dinamis. “Tapi disampaikan Pak Gunawan (Narasumber ANRI, Red.) ada beberapa daerah yang sudah kencang juga, bahkan mendahului kami di provinsi. Seperti Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi itu sudah lebih dulu dalam melakukan perbaikan perbaikan,” pungkasnya. (ign)
Masih Kebingungan dalam Kode Arsip
Penyelenggaraan Workshop Instrumen Kearsipan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 di Graha Pustaloka Dispusipda Jabar, Bandung, kemarin (5/12). Mendapat tanggapan positif dari peserta.
Sugiarti salahsatunya, perwakilan dari Kota Depok ini memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Workshop Kearsipan tersebut, meskipun secara keseluruhan kearsipan kabupaten/kota di Jawa Barat masih dinilai kurang bahkan ada yang buruk.