jabarekspres.com, SOREANG – Untuk menyukseskan program kampung budaya dan wisata Pemkab Kabupaten Bandung telah menetapkan 10 desa yang akan menjadi contoh program tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Eros Roswita mengatakan, pengembangan kampung budaya dilakukan sebagai wujud untuk menjaga kearifan lokal budaya kesundaan.
Beberapa Kampung dan desa di antaranya kampung Sirnagalih di Desa Sukanagara, Kampung budaya Talun dari Desa Batukarut, Desa Pinggirsari dengan kampung budaya Cikieum dan Kampung Budaya lainnya sudah mulai mengembangkan konsep kebudayaan sundanya.
Untuk memberikan fasilitas kepada kampung Budaya Pemkab juga memberikana bantuan Hibah untuk pembuatan Gapura Kampung. Sehingga, setiap kampung akan memiliki identitas tersendiri.
Selain itu, bantuan dukungan keuangan dari Provinsi Jawa Barat juga akan diberikan untuk pembangunan balai adat musyawarah yang dibangun di Desa Rawabogo.
Bukan hanya itu, bantuaan untuk kampung budaya ini juga datang dari dinas-dinas lainnya seperti Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Catatan Sipil, Dinas Pangan dan Perikanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Kabupaten Bandung Yudhi Haryanto mengatakan, keberadaan kampung budaya di Kabupaten Bandung harus betul betul dipertahankan sebagai identitas daerah.
Selain itu, kampung budaya dibentuk untuk tetap menjaga kelestarian dan mengembangkan kearifan lokal Sunda. Sehingga, sudah sepantasnya kita miliki Kampung budaya.
Dirinya menilai, kearifan local urang sunda tersebut dituangkan juga dalam moto pembangunan di Kabupaten Bandung yakni, Sabilulungan atau gotong royong, silih asah, asih, asuh wawangi.
“Melalui kegiatan ini saya berharap gotong royong masyarakat bisa menjadi filter, dalam menjaga agar nilai adat kebiasaan yang hidup di masyarakat Sunda terjaga.,” tutup dia (rus/yan)