jabarekspres.com, BANDUNG – Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung (Dispora) menggelar seminar bertajuk ‘Peranan Estetik Mosaik dalam Penataan Ruang Publik dan Lingkungan di Perkotaan’. Kegiatan digelar untuk memberikan wawasan kepada kaum muda Kota Bandung agar menjadi pemuda mandiri, kreatif dan inovatif sehingga mampu berperan aktif dalam pembangunan kotanya. Beberapa kategori untuk menjadikan pemuda yang kreatif dan inovatif dibedah dalam seminar tersebut diantaranya meliputi, desain, seni budaya serta lingkungan.
Kepala Bidang Pengembangan dan Insfrastruktur Kepemudaan Win Sepridjal menyebutkan tujuan dari kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman dan bertukar pendapat selain itu dia juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menumbuh kembangkan peranan seni mosaik sebagai estetika di dalam mendukung lingkungan penataan ruang publik dan lingkungan di perkotaan untuk menjadikan lingkungan yang lebih baik.
“Kegiatan ini menjalankan fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai institusi yang memfasilitasi kreatifitas pemuda di Kota Bandung. Selain itu, meningkatkan awareness Dispora itu sendiri,” kata Win Sepridjal, dalam seminar tersebut diimplementasikan program-program yang bisa memotivasi para pemuda untuk berkreatifitas dan berinovasi setelah mendapatkan pemaparan dari para pakar yang menjadi narasumber.
”Sesuai tema seminar maka yang menjadi pembahasannya adalah mengenai desain, seni budaya serta lingkungan. Kami berharap, melalui seminar ini dapat menginspirasi para pemuda Kota Bandung dalam berkreasi dan berinovasi untuk pembangunan Kota Bandung,” jelas Win.
Kegiatan itu pun tersebar dan digelar di lima wilayah yang meliputi Bandung Timur yang digelar Jalan PSM Kebon Jayanti, 23 Oktober 2017. Lalu di Bandung Utara seminar dilaksanakan di Banana Inn Jalan Setibudi, 28 Oktober 2017. Sedangkan, untuk penyelenggaraan ketiga digelar di Gedung Korpri Jalan Turangga pada Minggu (5/11).
“Untuk pelaksanaan yang keempat di Gedebage dan berakhir wilayah Bandung Barat kita akan coba dengan inovasi baru yaitu langsung di lingkungan masyarakat sekitar. Tak cukup sampai seminar saja, program ini pun akan kita lanjutkan dengan kegiatan workshopnya,” kata Win.
Target peserta ialah pemuda yang berusia 16-25 tahun. Nara sumber yang dipilih pun merupakan praktisi dibidangnya masing-masing yang kaya inovasi seperti, Deden Maulana yang merupakan Akademisi Praktisi Seni dan Desain, Taufik Panji Wisesa merupakan Akademisi Praktisi Seni dan Desain Keramik dan Agus Setiawan.