Akhirnya Isak didudukkan di atas kursi yang terbuat dari bambu. Lalu diikat. Candra yang secara sukarela menawarkan diri kemudian memanggulnya layaknya tas ransel.
Kapolsek yang terkenal humoris itu hanya bermodal sepotong kayu yang dia pegang. Tujuannya, menahan beban saat menanjak dan menuruni gunung, melewati hutan dan semak belukar, serta menyeberangi sungai.
Bisa dibayangkan betapa sulit dan beratnya. Bergantian memanggulnya juga tak mudah dilakukan. Karena bisa jadi akan memperburuk kondisi Isak jika harus dinaikturunkan.
Anggota rombongan lain akhirnya hanya bisa membantu mendorong bokong Iptu Candra saat harus menanjak. Sesekali keluarga dan warga Dusun Mumpe yang ikut mengantar menyemangati melalui canda gurau.
”Candaan mereka itu lebih memberikan semangat buat saya untuk segera tiba di Desa Doda Bunta,” kenang alumnus SPN Karombasan Manado angkatan 1997 yang menyelesaikan sekolah perwira pada 2012 itu.
Setelah menempuh perjalanan tiga jam lebih, akhirnya mereka tiba di tempat mobil ambulans yang telah disiapkan. Dari sana Isak yang didampingi istri dan kedua anak lelakinya langsung dilarikan ke Puskesmas Bunta.
Kegigihan Candra dalam membantu warga itu pun langsung menuai banyak apresiasi. Bukan hanya dari internal kepolisian di jajaran Polres Banggai. Tapi juga masyarakat dan pemerintah Kabupaten Banggai.
Meski tengah berada di Argentina, Bupati Banggai Herwin Yatim tak lupa turut menyampaikan terima kasih. ”Atas nama pribadi dan pimpinan di daerah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Kapolsek Bunta Iptu Candra yang telah membantu dan mengorbankan dirinya untuk mengantarkan warga dari rumah hingga ke Puskesmas Bunta,” kata Herwin seperti dikutip Radar Sulteng (Jawa Pos Group).
Dukungan lain datang dari Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk dr NHD Gunawan dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Dr dr Anang Otoluwa. Keduanya berjanji memberikan pelayanan prima dan gratis kepada Isak.
Dari Jakarta, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga telah memerintah jajaran pimpinan Polda Sulteng memberikan penghargaan kepada Candra. Namun, Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi yang dikonfirmasi Jawa Pos tadi malam (18/10) belum bersedia menjelaskan secara detail kapan dan penghargaan apa yang akan diberikan kepada anak buahnya itu. ”Nanti kalau sudah dikabari,” ucapnya.