Cari Sponsor untuk Anak-Anak Muda Binaan

Pada tahun itu pula penyuka traveling tersebut berkesempatan bekerja dan tinggal di Jakarta. Lalu mengunjungi Bali dan Sumatera. ”Hingga ada kolega saya yang menyarankan untuk mengunjungi Lombok,” kenangnya.

Foto-foto Halie tentang Sembalun, seperti juga sebagian bisa dilihat di Squarespace, tak hanya memotret keelokan alam. Tapi juga ragam keseharian warga di sana. Kedekatan personalnya dengan objek foto sangat terlihat. Halie seolah berbincang dengan mereka. Mulai anak-anak, remaja, sampai orang tua, semua terlihat nyaman di depan kamera.

Dan memang Halie terus merawat kedekatan dengan Sembalun itu. Selain tiap liburan musim panas selalu mampir, sebagian hasil penjualan foto dan buku akan dia sumbangkan untuk sejumlah komunitas di sana. ”Ini bentuk kecintaan saya kepada Indonesia,” katanya.

Berbagai karyanya tentang Sembalun juga dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan bagi warga sekitar agar menjaga lingkungan. Kebetulan, itu pula yang menjadi topik tesisnya dan mengantarkannya lulus pada 2016.

Selain itu, tiap kali berkunjung ke sana, Halie selalu menyempatkan diri memberikan pelatihan fotografi kepada komunitas pemuda setempat. Dia berharap para pemuda di sana memiliki skill tentang komunikasi visual dan bisa berkontribusi untuk lingkungannya.

”Meski sekarang di sini (AS), saya masih rajin berkomunikasi dengan mereka lewat media sosial,” ungkapnya.

Teks dalam buku foto juga ditulis dalam dua bahasa: Inggris dan Indonesia. Versi bahasa Indonesianya bahkan dia tulis sendiri sesuai kemampuan.

Saat menempuh pendidikan master, Halie memang juga mengambil kelas bahasa Indonesia. Dia juga banyak berinteraksi dengan warga dan pelajar Indonesia yang ada di Athens. Bahkan sempat aktif sebagai wakil presiden pada Southeast Asian Students Association (SEASA), sebuah organisasi pelajar Asia Tenggara di Ohio University.

”Kalau benar-benar merasa kesulitan, baru saya akan meminta bantuan teman yang orang Indonesia,” kata perempuan yang menyelesaikan program masternya tahun lalu itu.

Pada pertengahan 2017, Halie juga sempat mendapatkan beasiswa bersama beberapa warga AS lainnya untuk belajar bahasa Indonesia di Malang, Jawa Timur.

”Tapi, saya tetap butuh orang untuk berbicara bahasa Indonesia di Amerika agar tidak lupa,” ujar perempuan yang mengaku sempat ngefans pada klub sepak bola kebanggaan warga Malang, Arema, itu.

Tinggalkan Balasan