Dokter Penanggung Jawab Pasien RSHS Bandung, dr Rani Septriana mengatakan, usai menjalani operasi, pihaknya langsung melakukan pembersihan dan mengganti balutan di wajah Rachel. Menurutnya, kondisi wajah Rachel saat ini lumayan membaik dengan tumbuhnya sel kulit baru.
”Alhamdulillah progresnya baik sekali. Jadi sebagian lukanya, sekitar 60 persen dari lukanya justru sudah tumbuh sel kulit baru. Cuma tinggal sedikit yang masih jelek,” kata Rani, kemarin.
Dia mengaku, tidak dapat menjanjikan wajah Rachel kembali utuh 100 persen pada kondisi semula. Sebab, selain mengalami luka luar, wajah bocah tersebut juga mengalami luka dalam.
Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin agar wajah kembali pulih. Minimal bisa mendekati seperti kondisi semula.
”Tidak mungkin mungkin bisa 100 persen. Tapi bekasnya pun mungkin akan samar. Kita kan tunggu sampai ada penyembuhan luka itu,” urainya.
Selain itu, pihaknya juga belum dapat memastikan berapa kali waktu yang dibutuhkan untuk proses operasi lanjutan. Hal tersebut, kata Rani, bergantung pada perkembangan penyembuhan dalam tahap pemulihan.
Di sisi lain, Rani mengungkapkan, pihaknya tidak mengalami kendala dalam proses operasi wajah Rachel. Menurutnya, bocah kelas 5 SD tersebut cukup baik dan tidak memiliki trauma berlebih.
Sementara itu, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2) Jawa Barat berjanji akan terus mendampingi dan mengawasi Rachel. ”Kita (P2TP2 Jawa Barat) insyallah akan terus mendampingi dan mengawasi kasus ini sampai selesai. Tadi, saya sudah mengingatkan kepada Tim P2TP2 Jabar untuk terus berkoordinasi secara intens,” tutur Ketua P2TP2 Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan.
Diberitakan sebelumnya, Rachel mengalami luka bakar setelah disiram minyak panas di wajah oleh nenek tirinya, di rumahnya Kampung Cirawa RT 03/RW 05 Desa Celak, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, akhir September lalu. Sebelumnya ramai diberitakan, jika wajah Rachel dicelupkan ke dalam wajan. (ziz/mg1/mg2/rie)
