Sementara itu, pantauan di depan Gedung PGRI Kabupaten Bandung sejumlah sopir angkot memberikan imbauan ke sopir angkot lainnya untuk membawa penumpang hanya sampai perbatasan Kabupaten Bandung tepatnya sampai Jalan Kopo Bihbul atau flyover Miko Mall.
”Kalau sampai Kota Bandung di sana sedang demo takutnya mobilnya dirusak. Tadi ada mobil Soreang yang dirusak di perempatan bypass Kopo masuknya sudah Kota Bandung karena bawa penumpang,” ucap salah satu sopir Epul, 24.
Epul menjelaskan, di wilayah Kabupaten Bandung taksi dan ojeg online pun sudah banyak. Makanya, dia berharap kepada pemerintah untuk menindak tegas permasalahan tersebut. ”Kalau mau narik, ya mau masuk berplat kuning. Ada uji kir dan bayar pajak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bandung Didi Riswandi menyesalkan sikap yang dilakukan pengendara angkot. Sebab, mereka dinilai tidak konsisten dengan sikapnya.
”kemarin kan ada surat edaran bahwa demo ini tidak akan digelar,” kata Didir di terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, kemarin.
Terang Didi, saat ini angkot memang tidak melakukan aksi demo dalam bentuk orasi. Namun para sopir angkot ini mogok beroperasi di hampir semua rute. Termasuk melakukan sweeping kepada angkot yang masih beroperasi. Sehingga di beberapa titik terjadi penumpukan penumpang.
”Penumpukan terjadi di titik-titik lintas kota seperti Cimahi, Soreang dan Kopo kalo. Di kota bandung penumpukan sekitar 30 persen,” ujarnya.
Secara persentasi, penumpukan tersebut diakuinya memang tak terlalu besar. Sebab, akan adanya demo tersebut sudah disosialisasikan beberap hari sebelumnya.
Ketua Umum Kombanter Jawa Barat Dadang Hamdani mengatakan, adanya aksi mogok yang dilakukan oleh sekelompok sopir angkot itu hanya miss koordinasi.
”Memang pro-kontra di lapangan selalu ada. Yang jelas, karena kita menghargai kesanggupan pemerintah yang telah menjanjikan akan menyelesaikan masalah ini selambat lambatnya hari ini (kemarin, Red), makanya aksi kami pending,” kata Dadang.
Dia tidak menampik adanya aksi berhenti beroperasi yang dilakukan sopir angkutan di lintas kabupaten/kota. Pihaknya saat ini sedang berusaha meningkatkan komunikasi di Bandung raya. ”Bukan sweeping, tapi sosialisasi,” pungkasnya.