”Sepertinya kesepakatan pihak perwakilan sopir angkot terkait penangguhan demo itu tidak sampai ke tataran bawah (sopir), makanya angkutan kota yang melintasi Cimahi masih demo,” ucap Ison Suhud saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ison juga menyayangkan banyaknya penumpang yang akhirnya terlantar. Hal tersebut diperparah dengan tidak adanya persiapan dari pihak terkait untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang membutuhkan angkutan.
”Memang kami akui kalau akhirnya banyak penumpang yang terlantar karena kurang antisipasi. Beruntung pihak kepolisian bertindak cepat dengan menerjunkan armadanya untuk mengangkut masyarakat yang terlantar itu,” terangnya.
Masih kata Ison, dia juga menyayangkan aksi sweeping yang dilakukan oleh para sopir angkutan kota. Bahkan, di perbatasan antara Cimahi dan Kota Bandung, satu unit bus Damri sempat dihentikan agar menurunkan para penumpang.
”Ya jelas sangat disayangkan. Karena kasihan kan penumpang itu mau pergi ke tempat tujuannya dan menaiki Damri yang notabene tidak ada kaitannya dengan demo ini. Beruntung bisa diredam oleh pihak kepolisian,” bebernya.
Ison mengimbau agar para sopir angkutan kota yang saat ini tengah berdemo agar segera kembali beroperasi agar bisa mendapatkan penghasilan. Selain itu, pihak angkutan online menempuh jalur hokum. Sehingga keputusan ada di tangan Mahkamah Agung. ”Jadi percuma kalau hanya demo, kasian keluarga kalau tidak dinafkahi karena demo terus,” tegasnya.
Rangkaian demo juga nyatanya terjadi di Kabupaten Bandung. Walhasil, anggota Polres Bandung pun ikut sibuk turut mengawal angkot yang akan menarik penumpang di Jalan Raya Kopo-Soreang. Setiap angkot Jurusan Soreang-Leuwipanjang dikawal oleh seorang anggota polisi yang duduk di depan. Sedangkan belasan pelajar naik di belakang.
”Angkot kersebut kami kawal karena sopir angkot itu takut mobilnya dirusak oleh sopir lain,” kata salah satu Anggota Sabhara Polres Bandung Bripda Uden JS saat dijumpai di depan SMP Angkasa, Lanud Sulaiman, kemarin (10/10).
Selain itu sejumlah polisi melakukan pagar betis di sepanjang jalur tersebut. Hal tersebut dilakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan para penumpang.
”Gabungan antara petugas Patroli Lantas Polres Bandung, Sabhara dan Polsek sekitar 50 anggota melakukan pengamanan di jalur ini,” ujar Uden.