jabarekspres.com, CIMAHI – Adanya keluhan dari kalangan penggiat seni bahwa Pemkot Cimahi tidak perhatian terhadap para seniman di bantah oleh Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ero Kusnadi.
Menurutnya, pernyataan dari Sekjen Dewan Seni Budaya (DSB) yang ingin mengelola kegiatan kesenian sebetulnya sudah di koordinasikan. Namun, koordinasi tidak dilakukan pada satu lembaga saja. Sebab, Cimahi bukan DSB saja yang ada, tetapi Dewan Kesenian Cimahi berda dalam koridor yang sama.
“Jadi tidak tepat pernyataan yang menyebutkan pemerintah cuek terhadap DSB,” jelas Ero ketika ditemui kemarin (01/10)
Dirinya menilai, mengenai tuntutan adanya tempat kesenian, pihaknya sudah merencanakannya. Namun, untuk tempatnya belum bisa dipastikan.
Ero mengaku, untuk rencana ini pihaknya sudah dilakukan pembahasan. Bahkan, wacana penggunaan eks Gedung Bioskop Rio di jalan Djulaeha Karmita sempat diusulkan untuk dirubah menajdi Gedung kesenian.
Kendati begitu, Aset gedung bekas Bioskop tersebut, milik dari PD Jawi yang merupakan BUMD Provinsi Jawa Barat.
Disbudparpora pernah mengkonfirmasi kepada pengelola gedung yang memiliki luas 500 meterpersegi itu. Namun, kapan waktunya belum bisa direalisasikan.
“Kita akan coba dorong kembali, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa dimulai,” Ucap dia
Ero menegaskan, pihaknya akan selau memberikan dukungan terhadap keberanaan para seniman. Meski diakui ada keterbatasan dia berharap agar seluruh pelaku seni yang tergabung dalam DSB untuk berkarya dan tidak banyak mengeluhkan keadaan.
“Jangankan DSB, Disbudparpora saja masih serba kekurangan. Jadi kalau DSB mengeluh tidak punya tempat, saya kira berkarya saja dulu. Karena kami terus mengupayakan,” tandasnya.(ziz/yan).