jabarekspres.com, NGAMPRAH – Hanya tersisa 3 bulan lagi Pemkab Bandung Barat bersama DPRD akan memulai melakukan pembahasan APBD perubahan 2017.
Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Abubakar mengakui Pembahasan ini terbilang terbatas diwaktu. Sehingga, sebelum tutup tahun penyerapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan secara semaksimal mungkin.
“Jadi pembahasan perubahan APBD akan dilakukan secara maraton antara dewan dengan satuan kerja terkait di Pemkab Bandung Barat,” jelas Abubakar .
Mengingat waktu yang ada cukup mepet, dia berharap bahwa peraturan daerah terkait dengan perubahan APBD bisa disahkan selambat-lambatnya awal Oktober.
”Kami bersepakat dengan dewan, pembahasan untuk perubahan ini dilakukan maraton. Mudah-mudahan tidak melampaui September. Jadi, paling tidak, pada awal Oktober kami sudah ketok palu buat perubahan APBD. Selanjutnya kami akan mengejar target pembahasan untuk APBD murni 2018,” kata Abubakar, seusai sidang paripurna di Lembang, Selasa kemarin (26/9)
Walaupun dikejar oleh waktu, Abubakar enggan disebutkan bahwa perubahan APBD KBB 2017 mengalami keterlambatan. Menurut dia, pembahasan yang selanjutnya diikuti penetapan akan perubahan APBD sudah tepat waktu. Penyerapan anggaran pun dia yakini tetap akan optimal.
”Karena ini perubahan, ya tinggal penyempurnaannya sih,” ujarnya.
Sampai saat ini, menurut dia, penyerapan anggaran sudah sekitar 65%. Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus yang dinilai sangat ketat dalam penyerapannya, juga sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Setiap bulan, kata Abubakar, laporan terkait penyerapan DAU dan DAK selalu mengalami perkembangan.
”Kami juga tidak ingin terlambat, sehingga belanja kegiatan dari DAU dan DAK ini dari sisi tendernya lebih dahulu. Bahkan, persentase kegiatan fisiknya juga sudah cukup baik. Nanti, mudah-mudahan penyerapannya tidak seperti biasa di akhir tahun. Ya, sekitar Oktober-November lah bisa diselesaikan. Dengan demikian, apa yang kami khawatirkan terkena pinalti dengan keterlambatan belanja ini, buat 2017 bisa kami minimalisir,” tukasnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah KBB Asep Sodikin menuturkan, perubahan APBD KBB 2017 diproyeksikan mengalami kenaikan sekitar 11,5%, dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 2,78 triliun. Khusus untuk pajak daerah, di perubahan APBD akan ditargetkan bertambah lebih dari Rp 15 miliar.