jabarekspres.com, SOREANG – Jelang penyelanggaraan Musyawarah Daerah (Musda) VII, DPD AMPI Kabupaten Bandung menggelar pemaparan Visi dan Misi para kandidat, Sabtu (26/8). Musda sendiri akan dilaksanakan Rabu (30/8) mendatang.
Panitia SC dan OC Musda VII AMPI menggelar temu wicara Visi Misi calon ketua DPD AMPI Kabupaten Bandung masa bakti 2017-2022. “Sesuai dengan proses pra pelaksanaan musda VII Ampi, kami melaksanakan temu wicara para calon ketua jelang pelaksanaan Musda AMPI ini,” jelas Ketua SC Dede Nuryudi yang didampingi Ketua OC Zem Yusup Suherman kepada Jabar Ekspres usai temu wicara calon Ketua AMPI di Sutan raja, Sabtu (26/8).
Menurutnya tahapan Musda VII AMPI dilaksanakan sesuai ketentuan AD/ART. Sebagai kader AMPI harus memiliki cita- cita memajukan generasi muda yang mandiri dan komitmen. Dengan mengikuti tahapan proses musda bisa memberikan pembelajaran bagi semua kader AMPI.
“Ini merupakan proses jelang musda, untuk menjaring calon ketua. Semoga hal ini bisa memberikan pembelajaran bagi semua lembaga khususnya lembaga underbow partai Golkar, karena dengan dilaksanakannya Musda membuktikan tentang kadaulatan AMPI,” tukas Zem Yusup
Sementara Ketua DPD AMPI Kabupaten Bandung Ferry Radiansyah mengatakan Musda VII AMPI Kabupaten Bandung menjadi barometer Musda Jabar. Karena dengan Musda semua keputusan lembaga di daerah.
“Hal ini menjadi pembelajaran bagi semua rayon dan kader AMPI, atau ormas lain khususnya bagi partai golkar yang merupakan orang tua kami. Sehingga Musda itu wajib dilaksanakan, sesuai dengan AD/ART,” jelas Ferry.
“Penjaringan dan temu wicara visi misi merupakan tahapan Musda. Hal itu, untuk membuktikan kedaulatan, rasa solid dan kebersamaan dalam organisasi dengan melaksanakan tahapan dalam pelaksanaan Musda,”katanya.
Semua kader AMPI katanya, harus memiliki program kemandirian dalam menjalankan roda organisasi dengan mengedepankan etika dan aturan yang tertuang dalam AD/ART.
“Alhamdulillah, selama saya menjabat Ketua DPD AMPI Kabupaten Bandung lima tahun, banyak pesan dan kesan yang dialami. Salah satunya, pengenalan wilayah pemerintah Desa se-Kabupaten Bandung,”lanjutnya.(rus/gun)