jabarekspres.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memastikan hingga Agustus 2017, serapan anggaran Pemprov Jabar dalam APBD Tahun Anggaran 2017 telah mencapai 50 Persen.
Menurutnya, serapan tersebut lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang hanya mampu menyerap 30 persen ditahun anggaran 2016.
“Sekarang sudah hampir 50 (persen) lebih, berarti kita ga ada persoalan,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai rapat paripurna DPRD Jawa Barat di Gedung DPRD Jawa Barat belum lama ini.
Gubernur yang akrab disapa Aher, serapan APDB akan meningkat seiring dengan semakin intensifnya pelaksanaan berbagai proyek besar pertengahan tahun hingga jelang akhir tahun. Bahkan, pada APBD TA 2016 lalu, serapan anggaran berhasil mencapai 93,6 persen, atau tertinggi dibanding provinsi lainnya.
“Tidak ada provinsi (penyerapan anggaran) sampai 90 persen kecuali Jawa Barat,” ujar Aher.
Selain itu, serapan APBD Jawa Barat pada semester pertama 2017 mencapai Rp 16,206 triliun, dengan jumlah APBD 2017 sekitar Rp 33 triliun. Bahkan, penyerapan 50 persen justru masih sesuai skedul atau belum saatnya dipakai.
Dirinnya menuturkan, basis pendapatan dan belanja sesuai dengan prinsip tahun berjalan. Jadi, bila anggaran belum terserap bisa karena belum tuntasnya lelang dan kontrak.
“Kalau anggaran dianggap 100 persen, kalau di bulan Juli sudah 50 persen itu normal, artinya yang mengendap sedikit,”kata dia
Aher menilai adanya pengendapan anggaran ini disebabkan Jawa Barat mampu memperoleh pendapatan diberbagai sektor. Sehingga pengendapan ini bisa dikatakan biasa terjadi dalam pengelolaan keuangan daerah.
“ Jadi, endapan itu kalau berasal dari dana yang selama ini ada tidak dipakai salah, tapi kalau kemudian mengendap gara-gara pendapatan nambah ya itu yang kita harapkan justru,” ucap Aher.
Dirinya menilai, untuk merealisasikan penggunaan anggaran tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, membutuhkan mekanisme administrasi. Misalnya, untuk mekanisme pembayaran tunjangan guru atau pembayaran lain yang perlu upaya keras dari pihak administrasi keuangan.
Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Administrasi Setda Jabar M Solihin menjelaskan realisasi belanja tahun ini dibanding tahun 2016: realisasi belanja per 31 Juli, TA 2016 sebesar 37.36 persen sedangkan TA 2017 yakni 45.19 persen. Realisasi belanja per 14 Agustus TA 2016 sebesar 43.65 persen, sedangkan TA 2017 sebesar 49.49 persen.