jabarekspres.com, SOREANG – Untuk menyusukseskan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pemerintah pusat memberikan bantuan sebesar 25 miliar kepada Pemkab Bandung sebagai bentuk dana operasional sosialisasi. Bahkan, tambahan bantuan sebesar Rp. 533 juta dari Direktur Pembinaan PAUD.
Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk meningkatan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan target program unggulan satu desa satu Paud.
Menurutnya, bantuan APBN untuk Paud ini mengalami peningkatan. Sebabm pada tahun sebelumnya Pemkab hanya diberikan 15 miliar.
Dadang menilai, pendidikan Paud sangat penting diberikan kepada anak-anak pra sekolah sebagai bentuk pengenalan dasar sebelum anak mengecap pendidikan di sekolah dasar.
“Jadi pemerintah telah mewajibkan agar setiap anak harus mengikutsertakan anaknya ke jenjang PAUD-TK minimal setahun sebelum didaftarkan ke SD,” ucap dia
Dengan begitu, di Kabupaten Bandung Wajar Dikdas 12 tahun bisa ditambah menjadi 14 tahun, yaitu SD, SMP, SMA, ditambahkan 2 tahun PAUD sebelum masuk SD. Namun, Metodologi pembelajaran yang diterapkan di PAUD harus membuat anak-anak sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.
Sementara itu Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI, Haris Iskandar, dalam kesempatan terpisah mengatakan penuntasan wajib PAUD ini merupakan implementasi dari komitmen pemerintah dalam Sustainable Development Goal (SDG).
“SDG ini sudah diturunkan menjadi Perpres 59 Tahun 2017 yang mewajibkan seluruh pemerintah daerah untuk menyelenggarakan PAUD, sebelum Perpres ini keluar kami juga sudah mengkampanyekan wajib PAUD ini ke berbagai daerah,” jelasnya kepada wartawan usai kegiatan sosialisasi
Haris mengapresiasi Pemkab Bandung yang berinisiatif membuat komitmen bersama para camat se-Kabupaten Bandung untuk penuntasan ikut PAUD minimal satu tahun pra SD.
“Dengan sumber daya manusia yang ada, sangat dimungkinkan untuk pemberian layanan pendidikan massal bagi anak usia dini di Kabupaten Bandung, dan dengan adanya komitmen ini diharapkan angka partisipasi dalam pendidikan usia dini dapat meningkat lebih pesat lagi,” pungkas dia (rus/yan)