Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, pemanfaatan limbah sampah sebagai campuran aspal ini juga merupakan bagian dari diplomasi maritim Indonesia. Menurutnya, pengelolaan sampah ini merupakan isu utama yang akan diangkat Indonesia pada konferensi tentang masalah laut yang akan diselenggarakan oleh Indonesia tahun depan.
Retno menuturkan, hal tersebut menunjukan bagaimana Indonesia meningkatkan diplomasi maritim. ”Baik di pertemuan di New York yang dihadiri Pak Luhut (Pandjaitan) dan Ibu Susi (Pudjiastuti) kemarin dan di konferensi tahun depan. Begitu juga dengan turunannya. Termasuk masalah plastik debris ini,” terang Retno.
September mendatang, Retno juga diberi amanat untuk menyampaikan upaya pengelolaan sampah plastik yang dilakukan Indonesia ini di sidang umum PBB. ”Konteksnya plastik debris bida dikelola menjadi hal yang menguntungkan. Dalam hal ini aspal. Ini jugas udah dilakukan di negara lain. Antara lain India,” ujarnya. (and/rie)
