Sukabumi Raih Penghargaan Kota Layak Anak

jabarekspres.com, JL KENARI – Kota Sukabumi sempat dihebohkan dengan kasus AS alias Emon yang melakukan kejahatan seksual terhadap puluhan anak di bawah umur pada 2014. Namun kasus itu tak memengaruhi penilaian terhadap penghargaan Kota Layak Anak.

Tahun ini Kota Sukabumi kembali menyabet penghargaan itu dari pemerintah pusat. Rencananya, penyerahan penghargaan bertepatan dengan puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kota Pekanbaru, Riau.

“Jangan sampai tragedi Emon terjadi lagi di Kota Sukabumi. Kita prihatin dengan kejadian pada 2014. Ke depan, kita sebagai orangtua dan pemerintah harus menjaga keselamatan anak. Harus bisa lebih cerdas mendampingi anak-anak,” Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Sukabumi, Lilis Astri Suryanita, kemarin (20/7).

Saat ini, jelas Lilis, ancaman para pelaku kejahatan seksual tidak hanya dari orang luar lingkungan keluarga. Tapi trennya sudah mengarah kepada orang-orang terdekat yang sudah kenal akrab. “Seperti kasus Emon, ia muncul tidak dalam sosok menakutkan. Dia mengajari anak-anak cara silat, bermain facebook, dan lainnya. Sekarang yang diwaspadai itu bukan hanya anak perempuan saja, tapi juga anak laki-laki. Cukup kasus Emon saja, jangan ada kejadian serupa terulang lagi di Kota Sukabumi,” tegasnya.

Karena itu, lanjut Lilis, diperolehnya kembali penghargaan Kota Layak Anak, setidaknya bisa memupus jejak kelam tragedi kejahatan seksual di Kota Sukabumi. “Alhamdulillah, tahun ini kita berhasil mendapatkan kembali penghargaan Kota Layak Anak. Penghargaan Kota Layak Anak ini diberikan dua tahun sekali,” terangnya.

Menurut Lilis, penghargaan itu diraih bukan hanya hasil kerja nyata OPD yang dipimpinnya saja. Tapi juga berkat dukungan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya karena penilaian Kota Layak Anak itu berdasarkan beberapa indikator, sehingga Kota Sukabumi dinyatakan laik mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak.

“Iya, ada keterlibatan SKPD lain. Misalnya Dinas Kesehatan, bagaimana penyediaan pojok laktasi di tiap puskesmas dan tempat bermain anak. Kemudian keterlibatan Dinas Lingkungan Hidup, bagaimana keberpihakan taman-taman kepada anak-anak. Sekarang banyak taman tematik di Kota Sukabumi yang sudah pro anak serta beberapa sarana lainnya. Termasuk dari Dinas Pendidikan,” terangnya.

Tinggalkan Balasan