jabarekspres.com, NGAMPRAH – Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, para guru sekolah dasar di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat terus mengembangkan kegiatan pada Kelompok Kerja Guru (KKG). KKG juga menjadi sarana untuk pemerataan kualitas guru serta meningkatkan kompetensi guru.
Kepala UPTD Pendidikan SD Kecamatan Lembang Budiyanto menyatakan, KKG ini salah satunya untuk saling berbagi pengalaman antara satu guru dengan yang lainnya, serta menambah ilmu pengetahuan dan berbagi pengalaman guru. Tercatat, ada sekitar 700 guru, terdiri atas 400 PNS dan 300 honorer di Lembang. Namun, tidak semuanya bisa mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi mereka.
“Memang kita juga sering melakukan pelatihan guru. Namun belum semuanya guru mengikuti. Namun, melalui KKG guru yang tidak mengikuti pelatihan juga akan mendapatkan ilmu dari berbagai pengalaman yang diutarakan,” katanya kepada wartawan di Lembang, belum lama ini.
Budiyanto mengungkapkan, di Lembang, KKG terbagi ke dalam sepuluh gugus. Setiap guru rutin mengikuti berbagai kegiatan melalui KKG, di antaranya pembaruan dan inovasi cara mengajar anak didik.
Dikatakan dia, para guru setidaknya harus memiliki empat kompetensi dasar, yakni pedagogig, kepribadian, profesionalisme, dan sosial. Keempat kompetensi tersebut menjadi indikator untuk mengetahui kualitas guru. “Keempat kompetensi itu bisa dilihat dari keseharian guru mengajar dan juga bagaimana dia menyusun rencana program pengajaran. Kepala sekolah bertugas untuk memberi penilaian ini terhadap para guru di sekolahnya,” ujar Budiyanto.
Begitu pentingnya kompetensi guru, menurut dia, mengharuskan para guru untuk tidak asal-asalan dalam mengajar anak didik mereka. Sebab, saat ini para guru telah diberi berbagai tunjangan dari pemerintah untuk kesejahteraan mereka. “Berbagai tunjangan yang diterima guru ini harus bisa meningkatkan kualitas mereka dalam mengajar. Untuk itulah kompetensi guru harus terus ditingkatkan,” katanya.
Terkait dengan pola pengajaran, Budiyanto juga menolak diterapkan kekerasan. Namun, dia juga menyesalkan dengan sikap sebagian orang tua yang dengan gampang memolisikan guru lantaran masalah sepele, seperti yang ramai diberitakan media massa baru-baru ini.
Untuk itu, dia juga meminta agar peran orangtua ditingkatkan dalam mendidik anak serta peran guru pun perlu diapresiasi. “Sebab prilaku siswa juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan di luar sekolah. Oleh karenannya, perlu adanya pengawasan dari para orangtua. Jangan semuanya diserahkan kepada guru di sekolah saja,” tandasnya. (drx/bun)