jabarekspres.com, BALEENDAH – Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup se dunia tingkat Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bandung melaksanakan gotong royong membersihkan sampah di pasar Baleendah, Jumat (14/7). Kegiatan itu dilakukan bersama seluruh stake holder dan masyarakat bahu membahu membasmi biang penyakit itu.
Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan sampah, dibutuhkan keterlibatan dan kesadaran dari semua pihak. Sehingga, penanganan sampah yang selama ini menjadi permasalahan bisa efektif dilakukan dengan baik.
“Mohon kesadaran untuk memilah dan memilih sampah sejak dari rumah tangga. Baru disimpan atau diambil bank sampah. Atau boleh kasarnya dibuang ke depot sampah asal sudah dipilah terlebih dahulu. Tidak membuang sampah sembarangan apalagi di titik-titik liar dan terlarang,” kata Dadang disela-sela kegiatan.
Dadang mengungkapkan, bermunculannya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) liar di sejumlah titik wilayah di Kabupaten Bandung, karena belum pahamnya masyarakat untuk mengelola sampah.
“Masyarakat harus sadar mereka itu sebenarnya membuang uang. Yang harus disadari, di negara maju manapun sampah dipilah dan dipilih. Pisahkan sampah organik dan non organik. Sampah basah bisa untuk pupuk dan yang kering bisa dijual lagi menjadi uang,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Dadang, dengan adanya pojok edukasi sampah, menjadi salah satu upaya dari pemerintah untuk mengedukasi masyarakat. Bagaimana sampah ini dikelola, dipisahkan dan dipilih sehingga dijadikan nominal uang dan bermanfaat.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam gerakan ini. Semoga gerakan ini terus berkelanjutan. Karena, kalau masyarakat sadar, penanganannya akan efektif. Tapi kalau tidak sadar terus, tidak akan efektif,” terangnya.
Kepala DLH Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan, sampah yang diangkut di TPSS Pasar Baleendah dan titik TPSS liar menuju jalan masuk Terminal Baleendah, oleh petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung sebanyak 280 meter kubik.
“Pengakutan dilakukan selama tiga hari sejak, Rabu (12/7) sampai Jumat (14/7). Hari ini paling penting, karena memang harus menunjukkan adanya kepedulian. Makanya semua pihak ikut. Bagaimana yang paling penting adalah pasca penanganan,” kata dia.