BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung bertekad untuk memaksimalkan pelayanan publik kepada warga kota.
Secara khusus, Bagian Kesejahteraan Rakyat diminta untuk terus meningkatkan pelayanan publik, dalam rangka memperkuat syiar Islam di Kota Bandung dengan cara-cara yang informatif, edukatif, dan inspiratif kepada masyarakat. “ Saya meminta pelayanan publik ini lebih dimaksimalkan, agar warga Kota Bandung merasa nyaman, ” terangnya, saat memberikan pembekalan kepada pegawai Kemenag Kota Bandung, belum lama ini.
Tak hanya itu, harus ada kemudahan untuk masyarakat mendapatkan akses pelayanan yang menjadi haknya.”Tahun 2017 ini,harus diupayakan bagaimana masyarakat lebih mudah mengakses pelayanan yang diberikan, “ujar Yossi.
Dalam hal pemberdayaan masyarakat dibidang agama khusunya warga muslim, Yossi mengatkan, Pemkot Bandung akan terus berupaya untuk mendukung prpgram yang dilakukan Kemenag Kota Bandung termasuk dalam hal pembangunan yang bersifat pelayanan publik.
Menurut Yossi, hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan agar pelayanan terhadap masyarakat bisa dioptimalkan dari berbagai aspek.
Sesuai lima poin rekomendasi hasil musyawarah kebangsaan. seluruh stakeholders harus memperhatikannya. Sebab di beberapa daerah menjadi permasalahan bangsa. “Salah satu yang menjadi permasalahan bangsa adalah terkait dengan dugaan perkembangan/kebangkitan komunis atau invasi senyap kekuatan asing dalam bentuk kemajemukan sumber daya manusia, “urainya.
Yossi juga menghimbau agar seluruh pihak menjauhi potensi konflik antar etnis dan umat beragama. Di Kota Bandung hal itu jangan sampau terjadi. “Diperlukan kewaspadaan agar persoalan-persoalan tersebut tidak sampai terjadi di Bandung,” ujarnya.
Yossi menambahkan, yang tak kalah penying menjadi perhatian bersama adalah soal kondisi lemahnya kedaulatan dan kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia, seperti daya beli masyarakat yang masih rendah.
Pemkot Bandung, kata Yossi, telah melakukan upaya agar masyarakat berpenghasilan kecil didorong kesejateraan ekonominya melalui program ekonomi Kredit Melati (Melawan Rentenir). “Proram yang kami canangkan tersebut ditujukan agar terjadi kemandirian ekonomi di masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut Yossi mengungkapkan, bergesernya pemahaman ideologi Pancasila yang akhir-akhir ini dirasakan, harus juga diwaspadai agar tidak sampai meluas dan mengakibatkan keresahan di masyarakat, khususnya di Kota Bandung. “Melihat kondisi bergesernya pemahaman ideologi tentang Pancasila ini juga harus menjadi perhatian semua kalangan. Kelima persoalan bangsa ini jangan sampai terus meluas dan mengakibatkan keresahan. Hal itu harus kita waspadai sejak dini,” sebutnya.