jabarekspres.com, NGAMPRAH- Penyakit diare perlu diwaspadai seluruh masyarakat Kabupaten Bandung Barat menghadapi Lebaran. Pasalnya, ada perubahan pola makan pada saat Lebaran dari sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan KBB drg Primantini di Ngamprah, kemarin.
Pada bulan puasa, sebut dia, masyarakat terbiasa tidak makan dan minum dalam waktu yang panjang. Sementara saat Lebaran, mereka bisa makan sepuasnya tanpa memikirlan kesehatan pada tubuh. “Salah satunya soal menu makanan gizinya tidak diperhatikan. Sehingga menimbulkan penyakit diare. Itu yang sering terjadi,” paparnya.
Saat Lebaran, dia menuturkan, keluarga biasanya menyajikan makanan bersantan. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan itu akan menyebabkan pencernaan terganggu.
Tak hanya itu, makanan pedas dan tidak bersih juga rentan menimbulkan diare. Selain itu, tidak mencuci tangan saat akan makan juga bisa menyebabkan tubuh terserang diare.
Baca Juga:Jabar Raih Pendapatan 27 TNagreg Sudah Mulai Padat
Untuk menghindari penyakit tersebut, Primantini mengimbau agar masyarakat mengonsumsi makanan seperlunya saat Lebaran nanti. “Kebersihan makanan harus diperhatikan. Karena terkadang ketika kita akan makan, tidak memperhatikan kebersihannya. Padahal itu poin utamanya agar tubuh tetap sehat,” paparnya.
Akibat perubahan pola makan yang tidak seimbang ini, menurut Primantini, jumlah pasien di rumah sakit umum daerah cenderung meningkat pasca-Lebaran. Tidak terkendalinya makanan saat mudik juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien.
Saat mudik, lanjut dia, para pengendara motor memang biasanya hanya memakan makanan di tempat istirahat ataupun di warung-warung di pinggir jalan yang belum tentu terjamin kesehatannya. Selain itu, perjalanan panjang selama mudik ditambah faktor cuaca juga memengaruhi daya tahan tubuh pemudik.
Dengan kondisi itu, dia mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan kondisi kesehatan mereka saat melakukan perjalanan jauh, seperti saat mudik nanti. Selain itu, juga harus diperhatikan asupan makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Primantini juga mengimbau agar pemudik membawa sendiri makanan untuk bekal di perjalanan. Sebab, makanan dari rumah lebih terjaga kesehatannya daripada makanan di luar. “Dibandingkan harus makan makanan di pinggir jalan itu jauh lebih rawan menimbulkan penyakit. Sehingga lebih aman membawa makanan sendiri jauh lebih sehat,” pungkasnya. (drx/bun)
