TPPAS Luna Segera Beroperasi

Anang memparkan, dalam kesepakatannya perjanjian ini akan menekankan percepatan kelangsungan proyek tersebut. Sehingga, Apabila dalam waktu enam bulan ke depan proyek ini tidak berjalan maka kontrak ini akan diputus.

Namun, Anang yakin proyek ini akan terus berlangsung karena dalam konsorsium ini telah ada modal kerja 30% atau sekitar Rp 180 Miliar total anggaran yang dibutuhkan Rp 600 Miliar untuk pembangunan TPPAS Luna.

Meskipun nantinya telah ada TPPAS Luna juga TPPAS Legok Nangka, Anang tetap mendorong kabupaten/kota di Jawa Barat agar memiliki TPPAS secara mandiri.

Dirinya menambahkan, untuk jenis teknologi pengolahan sampah yang akan diterapkan TPPAS Luna secara mekanik dan biologi. Artinya teknologi ini akan mengolah sampah menjadi bahan bakar padat atau RDF yang dapat digunakan sebagai pengganti batu bara untuk untuk industri semen atau pembangkit listrik. Bahkan, teknologi ini memiliki kapasitas olah sampah 1.500 sampai 1.800 ton per hari.

“Tentu saat yang sama juga kita mendorong bupati/walikota menyiapkan tempat pengolahan sampah masing-masing. Sebab di Undang-Undang tentang sampah, sampah itu urusan wajib kabupaten/kota,”kata Anang (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan