jabarekspres.com, JAKARTA -Kebijakan pemerintah mendorong asuransi sektor pertanian dan peternakan mulai diminati petani dan peternak. Setidaknya, Jumlah sawah petani yang diasuransikan dalam dua tahun terakhir ini semakin luas. Bila tahun 2016 baru 660 ribu hektare, hingga akhir 2017 ini diharapkan naik menjadi satu juta hektare.
“Banyak petani makin sadar resiko tinggi. Ada hama tikus, wereng, dan penyakit lain. Belum lagi faktor alam seperti banjir dan kekeringan,” ujar Ika Dwinita Sofa, Kepala Urusan Usaha Pertanian Asuransi Jasindo (BUMN) dalam keterangannya di Jakarta, baru-baru ini.
Sepanjang 2016 BUMN sektor asuransi ini telah membayar klaim kepada petani sampai Rp 71 miliar. Sekitar 70% diberikan kepada petani Jateng dan Jatim yang sawahnya puso terkena banjir Bengawan Solo.
Menurut Ika ada karakteristik khas di kalangan petani. Para peserta asuransi pertanian yang baru kebanyakan yang sebelumnya merasakan manfaat asuransi. Sementara yang panennya normal menolak kembali ikut asuransi.
“Sebanyak 75 persen peserta asuransi pertanian justru petani penggarap. Bukan pemilik lahan. Mungkin karena pengambilan keputusan soal asuransi tidak bisa cepat,” ucap Yuko Gunawan Corporate Secretary Jasindo.
Biayanya premi relatif terjangkau. Per hektare sawah preminya Rp 180 ribu. Namun mendapat subsidi pemerintah 70% sehingga petani cukup mengeluarkan Rp 36 ribu. Sementara nilai pertanggungannya Rp 6 juta per hektare jika mengalami gagal panen 70 persen.
Selain produk asuransi usaha tani padi Jasindo juga meluncurkan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Yang tercover asuransinya sebanyak 57.175 ekor sapi.
Jasindo yang memperingati HUT-nya yang ke-44 senantiasa mendukung program-program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk yang dilakukan dengan pengembangan asuransi pertanian dan peternakan dan sejumlah program CSR lainnya.
Terakhir, Jasindo hadir dalam berbagi dengan memberi bingkisan kepada 5.000 anak yatim, fakir miskin, dan mendirikan kampung sehat dengan pengobatan gratis yang diadakan serentak di seluruh kantor cabangnya di Indonesia.(nas/JPG)