Endang mengungkapkan, kabar tertangkapnya KMI oleh polisi pertama kali diketahui setelah diberitahu oleh anaknya LH saat sedang bekerja. Sebelum diketahui diciduk oleh Densus, dia bahkan sempat mengira KMI dibegal karena motornya pun ikut dibawa.
”Saya kira menantu saya dibegal. Tapi begitu tahu yang menangkap dari Densus 88, saya baru sadar kalau ini terkait kasus teroris,”’ keluh Endang.
Terpisah, Kepala Desa Cileunyi Wetan, Zaky Salman Ralibi, menjelaskankan, kesehariannya sosok KMI dikenal sebagai guru ngaji, dan penceramah Memang kata Zaky kejadian serupa KMI terkena kasus yang sama pada 2010. Bahkan, akibat kejadian tersebut K sempat ditahan di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan hingga akhirnya 2015 KMI bebas dari tahanan dan kembali ke Kampung Paledang.
”Kaget juga. Karena KMI sepengetahuan saya sudah seperti tidak pernah berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain selain warga sekitar. KMI juga kembali menjadi guru ngaji seperti dulu,” pungkasnya. (dn/rie)
