Zonasi kelurahan merupakan langkah maju dalam pembenahan sistem PPDB, agar tidak ada lagi kesenjangan sekolah. Berdasarkan data, jumlah lulusan SD ada 4.493 siswa. Sedangkan daya tampung SMPN mencapai 4.512. Dengan demikian, seluruh siswa SD lulusan Kota Cirebon bisa masuk ke semua SMPN di Kota Cirebon.
PPDB tahun sebelumnya terlihat berbeda antar sekolah favorit dan tidak. Terlihat dari jumlah siswa SMPN 18 yang hanya 44 orang untuk dua kelas. Sedangkan siswa SMPN 1 mencapai 450 orang dalam 12 kelas. Bahkan, laboratorium dan perpustakaan digunakan sebagai ruang kelas. Hal ini memprihatinkan bagi kemajuan pendidikan. Karena itu, Asep Dedi meminta Disdik lebih masif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Terpenting adanya komitmen dari seluruh elemen.
Dengan sistem zonasi, ujar Asep Dedi, tidak ada lagi kesenjangan sosial dan beban moral bagi siswa, penyebaran siswa lebih merata, kualitas guru sama, sarana prasarana ditingkatkan seluruhnya. Sebagai kebijakan nasional, Asep Dedi berharap kabupaten disekitar Kota Cirebon memikirkan pendidikan warganya agar tidak lagi sekolah di Kota Cirebon. Karena pada dasarnya sekolah di luar Kota Cirebon memiliki kualitas yang sama. (pan/ysf/rie)
