jabarekspres.com, JAKARTA – Densus 88 Antiteror bersama Polda Jawa Barat menggeledah rumah kontrakan salah seorang pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu, Ahmad Sukri (AS) Kamis (1/6). Dalam kesempatan yang sama, polisi juga melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka menduga rumah kontrakan di Kampung Cempaka, Desa Lebakjaya, Kecamatan Karawangpawitan, Kabupaten Garut itu dipakai pelaku sebagai tempat merakit bom yang mengakibatkan tiga anggota Polri tewas saat insiden terjadi Rabu malam (24/5).
Analisa tersebut berdasar hasil penggeledahan dan olah TKP kemarin. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus menjelaskan, pihaknya menduga AS juga menjadikan rumah kontrakan itu sebagai lokasi untuk merancang dan mempersiapkan aksi terornya.
”Diduga sementara bahwa AS merakit bom di rumah kontrakannya,” ungkap dia ketika dikonfirmasi, kemarin. Dari lokasi penggeledahan dan olah TKP, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Seluruhnya sudah diamankan.
Terdiri atas sepuluh piring, tujuh ember, tujuh toples kaca, dua gelas, dan masing-masing satu dus panci, jeriken, mangkok, baut penutup presto, serta plastik bekas es batu. Yusri mengungkapkan bahwa penggeledahan di rumah kontrakan tersebut guna menyelidiki lebih lanjut kasus bom bunuh diri Kampung Melayu. ”Untuk mencari barang bukti baru,” kata dia.
Penggeledahan dilaksanakan sejak pukul 08.00 dan selesai sekitar pukul 11.00. Kemudian dilanjutkan dengan agenda serupa di rumah adik ipar AS yakni HR.
Lokasi penggeledahan kedua yang juga adalah rumah adik kandung AS berinisial IS berada di Kampung Paledang, Suci Kaler, Kabupaten Garut. ”Sudah selesai semua,” ungkap Yusri. Sebelumnya, HR dan IS sempat ditangkap dan diperiksa oleh Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/5). Namun, keduanya sudah dipulangkan.
Yusri mengungkapkan, penggeledah dan olah TKP kemarin berlangsung kondusif. Tapi, mereka tetap melakukan pengamanan. Baik terbuka maupun tertutup di dua lokasi yang didatangi kemarin.
Garis polisi juga sudah mereka pasang agar tidak ada yang keluar dan masuk lokasi tersebut. Sampai kemarin, Polri masih terus mendalami insiden bom bunuh diri Kampung Melayu. Di samping penggeledahan dan olah TKP di tempat tinggal AS, enam terduga teroris masih diperiksa secara intensif.