jabarekspres.com, CIWIDEY – Untuk memastikan harga bawang putih ditingkat petani dan sentra produksi anggota Komisi IV DPR RI beserta rombongan melakukan pengecekan langsung ditingkat petani, untuk memastikan harga bawang putih ditingkat petani.
Kunjungan Kerja yang terdiri dari Kementeri Pertanian, Perum Bulog, PT Pertani ke Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung sengaja dilakukan untuk memantau langsung Harga Pokok Produksi (HPP) untuk komoditas bawang putih.
Kepala Dinas Pertanian Kab Bandung A Tisna Umaran mengatakan, saat ini sentra pertanian bawang putih di Kabupaten Bandung tersebar di Rancabali, Pangalengan, Cimaung dan Ibun yang telah dikenal sejak 1980 an dengan total produksi 300 ton
Namun, pada 1986 pernah mengalami kemunduran dengan harga sangat rendah yang diakibatkan banyaknya Bawang Impor Sehingga, banyak petani yang beralih ke seledri.Bahkan, sebagian ada yang beralih ke Strawberry
Menurutnya, saat ini luas kebun bawang putih hanya 60 hektar.Sehingga, bila Kabupaten bandung ditetapkan sebagai centra produksi bawang putih kemabali maka 1000 hektar lahan harus sudah tersedia
“Dinas Pertanian akan menyanggupi perluasan areal tanam hingga 200 hektar. Untuk bibit dan akan disuplai oleh PT Pertani serta pembelian akan dilakukan oleh Bulog,”jelas Tisna ketika ditemui kemarin (30/5).
Ditempat sama Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo menuturkan, kegiatan kunker dilakukan untuk melihat kondisi ril daerah penghasil bawang.Namun, setalah menanyakan langsung ketingkat petani justru mereka tidak menikmati keuntungan dari meroketnya harga.
Melihat kondisi ini Dirinya meminta agar pemerintah harus segera memperbaiki tata kelola.Sebab, sampai saat ini peredaran bawanag putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri masih tergantung pada Impor.Bahkan, hampir 95 persen dengan total 500.000 ton per tahun.
“Ternyata tempat Bawang Putih terbaik di Indonesia adalah Desa Alam Endah, Rancabali, Kab Bandung. Ini salah satu bukti di lapangan kita mampu produksi,” tuturnya.
Edhy menilai, terjadinya perubahan pasar ternyata tidak diikuti oleh pendapatan ditingkat petani.Bahkan, keberdaannya tetap terintimidasi oleh harga.