jabarekspres.com, NGAMPRAH – Peran media sosial (medsos) dalam Pilkada Kabupaten Bandung Barat akan berdampak signifikan untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2018-2023. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat Iing Nurdin, media sosial akan berpengaruh besar.
Menurut Iing, kendati masyarakat KBB cenderung pemilih tradisional, namun dampak derasnya informasi melalui media sosial akan berperan, khususnya bagi pemilih pemula dalam menentukan bakal calon kepala daerah di KBB mendatang. “Apalagi pemilih pemula itu rata-rata anak muda yang sehari-hari bergaul dengan medsos. Dengan memberikan informasi lewat medsos tersebut yang tadinya belum memiliki pilihan akan dengan cepat memiliki pilihan,” ujarnya.
Meski demikian, menurut Iing, semua pengguna medsos untuk bijak serta memberikan informasi yang tidak menjadi pemicu konflik baik vertikal maupun horisontal. Apalagi, pasca Pilkada DKI, saat ini masih ada saling serang mengusung isu SARA di media sosial. Iing mengatakan, saat ini masyarakat KBB cukup homogen, dan tidak semajemuk di Jakarta. Namun, bukan tidak mungkin isu dan kasus Pilkada Jakarta, akan berdampak juga di daerah. Di media sosial kasus tersebut sudah menjadi informasi setiap hari. “Mudah-mudahan di KBB tidak terjadi, karena itu akan berimbas pada konflik horisontal masyarakat. Karena tidak menutup kemungkinan akan adanya provokasi di media sosial dalam Pilkada nanti, imbasnya berpengaruh terhadap masyarakat,” jelasnya.
Iing menambahkan, di KBB beberapa relawan sejumlah bakal calon pun saat ini sudah ada yang mulai memperkenalkan diri melalui media sosial. Menurutnya menjadi tugas KPU bagaimana nanti agar masyarakat bisa menjadi pemilih rasional dan bukan emosional. “Penggunaan medsos jangan sampai memancing perpecahan dan perselisihan di tengah masyarakat. Tapi, harus digunakan pada hal positif,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) KBB Ludi Awaludin menyebutkan, dari jumlah penduduk di Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 1,6 juta jiwa, saat ini ada sekitar 60 % pengguna internet mulai dari Facebook, Instragram, dan Twiter. Ia mengaku akan meningkatkan pemantauan di medsos menjelang Pilkada di Kabupaten Bandung Barat pada 2018 mendatang. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadi berita hoax dan fitnah yang tersebar di medsos yang saat ini rentan dimanfaatkan untuk menjatuhkan para calon.