jabarekspres.com, CIREBON – Kandidat Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan memikirkan untuk maju melalui jalur independen. Hal ini dilakukan jika setelah Idul Fitri belum ada tambahan partai yang mendukungnya selain Nasdem.
Alasan penguat keputusan tersebut mengacu pada faktor pondasi untuk maju melalui jalur partai minimal 20 kursi DPRD Jawa Barat. Sedangkan Nasdem hanya memiliki 5 kursi di DPRD Jawa Barat.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat sudah menetapkan aturan untuk seseorang maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Yaitu, harus ada dukungan dari partai politik dengan jumlah minimal 20 persen kursi di DPRD Jawa Barat. Sedangkan, DPRD Jawa Barat sendiri memiliki 100 kursi. Dengan demikian, minimal 20 kursi untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat.
Berdasarkan data dari situs resmi DPRD Jawa Barat, hanya PDIP yang memiliki 20 kursi. Sedangkan sisanya terdiri dari Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, Gerindra 11 kursi, PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, Nasdem 5 kursi, PAN 4 kursi dan Hanura 3 kursi. Dari jumlah itu, Ridwan Kamil yang baru diusung Nasdem hanya memiliki 5 kursi.
”Saya berharap semoga sebelum Idul Fitri ada partai lain yang bergabung. Sehingga saya diusung dari jalur partai,” ucapnya saat diskusi dengan CEO Radar Cirebon Group Yanto S. Utomo dan para general manager serta pemimpin redaksi di lingkungan Radar Cirebon Group di Graha Pena Cirebon, kemarin (25/5).
Dengan demikian, pria yang akrab disapa Emil itu menegaskan, bukan tidak mungkin kalau sampai setelah Lebaran tidak ada partai, akan maju melalui jalur independen.
Menurut dia, pengalaman saat maju menjadi Wali Kota Bandung pada 2013 silam, terulang kembali saat ini. Posisinya, kata dia, awalnya beberapa parpol menolak. Namun, karena survei independen nama Ridwan Kamil tinggi, akhirnya Gerindra dan PKS mengajak untuk bergabung.
Dalam kesempatan tersebut, Emil menegaskan, dirinya tidak meninggalkan partai Gerindra dan PKS, sebagaimana informasi yang beredar belakangan ini. Sedangkan dukungan dari Nasdem, karena tidak memberikan syarat dan tidak harus menjadi anggota partai besutan Surya Paloh itu. Namun, Nasdem belum memiliki 20 kursi. ”Sehingga butuh partai lain,” tegasnya.