Lebih lanjut, JK menuturkan bila luar negeri sudah berani mencampuri urusan dalam negeri suatu negara bisa berbahaya. Bisa terjadi saling pertentangan di antara kedua negara.
Seperti diberitakan, keteguhan polisi diuji dalam pengungkapan pesta seks gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebanyak 141 pria digiring anggota Polres Jakarta Utara ke kantor polisi.
Sementara itu, dewa, nama samaran, seorang guru SMA di kawasan Jakarta Barat. Dia mengungkapkan, praktik prostitusi mirip Atlantis Jaya Gym sangat banyak di ibu kota Skalanya bahkan jauh lebih besar daripada Atlantis yang berlokasi di ruko.
”Ada juga di mal,” katanya kemarin. ”Kalau di mal, lebih mahal. Sekali masuk Rp 450 ribu sampai Rp 800 ribu,” tambahnya.
Dengan harga lebih mahal, pelanggan di mal bisa menyaksikan penampilan artis ibu kota hingga DJ terkenal. Dewa menyatakan, dirinya merupakan pelanggan tetap di salah satu tempat spa dan sauna gay. Tepatnya di Harmoni, Jakarta Pusat. ”Saya hampir sebulan tiga kali ke sana,” tuturnya.
Menurut dia, kedok tempat langganannya hampir sama dengan Atlantis. Yakni, di lantai 1 disediakan alat fitness. Namun, ketika pelanggan naik ke lantai berikutnya, ada ruangan untuk fasilitas plus-plus. ”Di lantai 3 ada bilik kecil dan gelap. Lalu, lantai 4 ada jacuzzi dan sauna kering,” paparnya.
Pria kelahiran Kota Bandung tersebut sebenarnya khawatir kedatangannya ke lokasi tersebut berujung masalah hukum. ”Cuma, para pekerja biasanya bilang, tenang Mas, kami sudah bayar pajak lebih ke pemerintah. Jadi, aman lah,” ucapnya, lalu tertawa.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono menuturkan, pihaknya mengapresiasi hasil operasi jajaran Polres Metro Jakarta Utara. Menurut dia, operasi itu akan tetap dikuatkan hingga akhir Ramadan.
Argo meminta masyarakat untuk terlibat aktif. Misalnya, melapor jika ada kejadian yang mencurigakan. ”Termasuk masalah Atlantis. Kalau ada indikasi pesta di mal, juga laporkan,” ucapnya. (yul/sam/c10/ang/rie)