jabarekspres.com, BANDUNG – Polda Jabar langsung ambil sikap dan membuat tim khusus untuk melakukan lidik di seluruh wilayah hukum Polda Jabar. Hal ini dilakukan untuk antisipasi pesta seks yang dilakukan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan mengungkapkan, untuk antisipasi pesta gay, Polda Jabar sudah menerjunkan tim lidik khusus. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan etika, UUD dan juga bertentangan dengan agama. ”Karena dulu juga ada kaum nabi Luth yang diajab oleh Allah,” kata Anton saat ditemui di Mapolda Jabar, kemarin (23/5).
Kapolda berharap, LGBT tidak berkembang di Jabar. Terlebih lagi, tindak tanduk mereka bertentangan dengan hukum.
”Mudah-mudah di Jawa Barat tidak ada (pesta seks LGBT, Red). Kalau pun ada, akan saya tindak dengan tegas,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menambahkan, sudah menginstruksikan ke Polres di Jabar dengan pembentukan tim kriminal khusus (krimsus) untuk melakukan penyelidikan.
”Apabila masyarakat mengetahui dan melihat, silakan laporkan segera kepada kami. Kami akan melakukan penindakan sesuai undang-undang tentang pornografi. Kami juga akan mengawasi tempat fitness karena di Jawa Barat ini banyak sekali tempat fitness,” tandasnya.
Kasus pornografi dalam pesta gay terus dikembangkan. Polisi menduga masih ada sejumlah lokasi lain yang memberikan pelayanan pada lelaki yang berorientasi seks menyimpang tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, saat ini dilakukan pemeriksaan terhadap penyelenggara pesta seks untuk kalangan gay tersebut. Ditelusuri soal kemungkinan adanya tempat lain yang digunakan untuk hal yang sama. ”Ada tempat lain atau berencana membuka di tempat lain,” terangnya.
Dengan begitu, bila masih ada tempat lain yang ternyata melakukan kejahatan yang serupa, maka akan langsung dilakukan penggerebekan. ”Tentu, tidak boleh terjadi pelanggaran hukum semacam itu lagi,” paparnya ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri kemarin.
Apalagi, bila melihat dari bentuk penyelenggara pesta gay tersebut sangat potensial untuk membuat pesta di tempat lain. Dia mengatakan, empat penyelenggara pesta gay itu bentuk kerjasamanya seperti event organizer (EO). ”Bisa jadi mereka masih punya orang yang membantu dan terus berjalan,” paparnya.