Menurut Saut, tiga tokoh tersebut memiliki integritas tinggi. Layak menjadi model KPK. Selain itu, lembaga antirasuah sengaja mengadopsi tiga tokoh tersebut agar generasi muda Indonesia kenal dengan tokoh-tokoh lokal. Tidak melulu menggemari tokoh-tokoh dari luar negeri. ”Nilai-nilai (positif tokoh-tokoh) itu akan kami wariskan,” kata pejajabat kelahiran Medan tersebut.
Disamping meluncurkan serial animasi Sahabat Pemberani, Saut turut menjadi narasumber dalam diskusi Pesta Pendidikan kemarin. Dia turut didampingi oleh Oppie Andaresta yang juga terlibat dalam peluncuran film tersebut. Oppie berperan sebagai musisi dibalik lahirnya album berjudul Sahabat Pemberani Cinta Indonesia. ”Cara KPK nggak kaku,” kata dia sela diskusi.
Oppie berpendapat bahwa Sahabat Pemberani tidak sebatas film yang dapat menjembatani KPK untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Melainkan turut mementahkan ide korupsi. ”Nyontek saja korupsi. Sudah tidak jujur,” tuturnya. Ditambah dengan album yang dia buat, Oppie yakin Sahabat Pemberani lebih cepat diterima oleh anak.
Hal senada disampaikan Halimah. Perempuan berusia 40 tahun yang mendampingi siswa MI Thalibin itu mengungkapkan, DVD yang diperoleh dari KPK akan diputar untuk disaksikan bersama seluruh anak didik di sekolah tempat dia bekerja. ”Bagus sekali. Supaya anak-anak tambah berani, bisa berkata jujur, dan tambah pintar,” harapnya. (syn/gun)