jabarekspres.com, SUMUR BANDUNG – Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kurnia Saputra mengatakan, jumlah kasus kebakaran terus bertambah sejak awal 2017. Berdasarkan catatan Diskar PB Kota Bandung, hingga Mei sudah terjadi 63 kasus kebakaran. Sedangkan sepanjang 2016, terjadi 107 kasus kebakaran.
”Bulan April saja ada 13 kasus kebarakan, lebih tinggi pada April tahun lalu yang tercatat 9 kasus,” ujar Kurnia di balai Kota Bandung, belum lama ini.
Dia mengatakan, kasus kebakaran yang terjadi di Bandung hampir 80 persen disebabkan karena konsleting listrik. Untuk itu pihaknya meminta masyarakat untuk mengecek instalasi kelistrikannya di rumahnya masing-masing.
”Pada umumnya rumah yang ada di Kota Bandung, instalasi listriknya lebih dari 10 tahun tak ada perbakian. Sehingga, kebakaran pun hampir 80 persen terjadi di rumah padat penduduk dan semi permanen. Jadi masyarakat harus berhati-hati dan mengecek sumber kelistrikan,” katanya.
Pada umumnya, kata dia, rumah yang ada di Kota Bandung, instalasi listriknya lebih dari 10 tahun tak ada perbaikan. ”Kami sudah menginformasikan masalah instalasi listrik ini ke PLN. Karena kan tataran teknis wilayah PLN. Jadi, masyarakat harus berhati-hati dan mengecek sumber kelistrikan,” katanya.
Dikatakan Kurnia, untuk menekan kasus kebakaran di Kota Bandung, dinasnya terus menerus memberikan penyuluhan. Agar, semua masyarakat selalu siap sejak awal kalau terjadi kebakaran. Sehingga, kebakaran tak akan merembet.
Dinasnya pun, kata dia, sudah membentuk satuan relawan kebakaran yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Bandung. Relawan ini, jumlahnya mencapai 25 ribu orang yang terus melakukan penyuluhan ke berbagai kalangan.
Dampak positif dari dibentuknya relawan ini, 40 persen kasus kebakaran di Bandung sudah dipadamkan sendiri oleh masyarakat. Walaupun demikian, petugas damkar tetap datang ke lokasi untuk memastikan api benar-benar padam.
”Banyak masyarakat yang tak tahu, walaupun api sudah padam tapi sisanya masih panas itu bisa memicu kembali api. Jadi kita tetap datang ke lokasi untuk memastikan agar panas udara di sekitar kebakaran tak akan memicu kebakaran lagi,” ujarnya. (fik)