”Ini kenapa? Apa banyak honornya, padahal enggak ada kaitannya ini! antara program dan kegiatan enggak nyambung, mubazir di situ. Duitnya habis tapi hasilnya nol,” papar dia berang.
Asman menegaskan pada 2017 pihaknya tidak ingin melihat lagi Kota/Kabupaten di Indonesia khususnya di Jabar mendapat nilai C atau D. Asman menginginkan, adanya perolehan keberhasilan Akip dengan nilai A seperti yang diraih Jawa Barat. Dia juga berharap, Jabar bisa menularkan keberhasilan itu ke kabupaten/kota di Jabar. Mengingat hanya Kota Bandung dan Bogor saja memiliki nilai A dan B.
”Yang lainnya masih C dan CC. Jadi pastikan bupati dan wali kota harus mengikuti program ini. Kalau perlu dibuat satu tim untuk dilatih,” kata Asman
Selain itu, seluruh SKPD juga harus memahami. Sebab kunci keberhasilan negara ini bukan terletak pada pimpinan kepala daerahnya. Tetapi kepada penyelenggara negaranya.
Keberadaan ASN lanjut dia, harus cerdas dan memiliki kinerja dan performa serta profesionalistas yang bisa diandalkan. ”Jangan hanya datang ke kantor hanya takut karena absen gak tau apa yang mesti dikerjakan, ini gak akan maju negara kita,” tandasnya.
Asman menambahkan, ASN adalah pembawa perubahan di lingkungan kerjanya. Sehingga untuk menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja.
Menyikapi hal it, dia menganjurkan perlu dilakukan evaluasi untuk penilaian sekali 3 bulan atau 6 bulan untuk ASN. Sehingga, kalau tidak mencapai harapan dan target maka kepala SKPD harus diganti. ”Jadi saya sepakat apa yang diterapkan di Jabar ini, kalau kinerja SKPD-nya buruk setelah dievaluasi ganti saja,” pungkas Asman (adv/yan/rie)