Sajian minuman beralkohol masih menjadi favorit para pengunjung di sana. Terlihat dari setiap meja yang rata-rata ada botol minuman beralkohol. Dari sajian menu juga kebanyakan menampilkan minuman untuk kalangan dewasa.
Yang menarik, saat musiknya berganti ke irama tertentu, seluruh pelayan langsung berjoget dengan gerakan yang kompak bak girlband.
Hot pants dan tank top ketat yang membalut ketat membuat lekuk tubuh pelayan makin terlihat. Biasanya, kalau sudah joget begini para pengunjung langsung mengangkat ponselnya untuk merekam atau memotret. Bebas. Seperti tagline Hooters yang dicetak di bagian belakang kaos: Hooters Makes You Happy.
Jogetnya memang tidak lama, tetapi cukup untuk memberi hiburan yang berbeda. Namun, perlu diingat, ini bukan kafe dangdut yang mengandalkan gerak erotis penyanyinya. Jadi, jangan sampai nyawer dengan harapan pelayannya bakal berjoget dengan hot, ya.
Begitu juga kalau ada yang ingin berbuat asusila. Mencolek pramusaji jelas terlarang. Kalau berbuat nekat, bisa saja dua lelaki berotot yang menjaga pintu akan turun tangan. Saat JawaPos.com ke Hooters, pengunjung kelas menengah ke atas membuat pelecehan tidak terjadi.
Meski tipikal hiburan itu menjadi favorit lelaki, pengunjung restoran itu tidak melulu didominasi kaum adam. Beberapa perempuan juga terlihat duduk dan memesan makan. Daya tarik Hooters sebagai restoran mancanegara juga membuat beberapa warga negara asing masuk ke sana.
Makan dengan dilayani perempuan seksi dan cantik memang membawa nuansa yang berbeda. Apalagi, bagi para jomblo. Tatapan dan senyum indah para Hooters Girls bisa membuat kangen untuk segera balik ke restoran itu. ’’Semoga datang lagi ya,’’ ucap seorang Hooters Girls riang. Duh!. (elf/JPG)