Sungai-sungai di Sekitar Rancaekek Sedang di Revitalisasi.

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di jalan Raya Rancaekek tepatnya di depan PT Kahatek saat ini tengah dilakukan penangan revitalisasi sungai-sungai yang berada di sepanjang jalur jalan tersebut.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, penanganan penyelesaian revitalisasi sedang  dilakukan oleh beberapa pihak seperti Balai Besar Sungai (BBWS)  dan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMENPUPR) termasuk dorongan dari pemerintahan daerah baik Pemprov maupun Pemda Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung.

“Penanganan secara bertahap tengah dilakukan oleh pemerintah, sudah berjalan sejak 2016 lalu,” jelas Iwa ketika ditemui di Gedung Sate, siang tadi  (14/3).

Iwa menyebutkan, untuk perbaikan ini pemerintah pusat sudah menggelontorkan anggarannya sebesar  Rp 579,7 juta, dengan penerapan strategi penanganan banjir yang akhir pekan ini kembali memutus lalu lintas Garut-Bandung.

Dirinya memaparkan, Pemkab Sumedang dan Kabupaten Bandung mendapat tugas untuk memperbaiki saluran drainase dan collector drain. Penanganan ini lanjut Iwa tengah berjalan mulai awal 2017 sehingga tuntas 018

Sementara untuk sungai-sungai yang berada di jalur tersebut merupakan kewenangan BBWS yang sudah dilakukan pengerjaannya sejak 2016. Bahkan, berdasarkan Informasi BBWS tengah melakukan membebaskan lahan disekitar Sungai Cikijing, Sungai Cimande dan Citarum hulu seluas 53 hektar, yang diproyeksikan tuntas 2018.

Rehabilitasi sungai ini menjadi aksi paling menonjol karena kapasitas sungai tidak sebanding dengan arus air. Untuk membebaskan lahan, BBWS Citarum sudah mengalokasikan dana Rp220 juta dari APBN.

“Selanjutnya akan dilaksanakan konstruksi di sungai Cikijing, Citarik, Cimande dan Cikeruh,” tuturnya.

Upaya ini juga berbarengan dengan revitalisasi Sungai Cikijing yang juga tengah dilakukan PT Kahatex. Dari mulai membongkar bangunan illegal hingga melakukan revitalisasi dengan pengawasan yang dilakukan Kementerian PUPR.

Semantara untuk, Pemprov sendiri dalam penanganan ini ikut melakukan pengendalian non struktural lewat penataan tata ruang dengan terus mendorong agar Pemkab Sumedang dan Kabupaten Bandung membuat sumur imbuhan komunal.

“Sumur resapan air ini berfungsi untuk menambah atau meninggikan airtanah, mengurangi genangan air banjir, mengurangigejala amblesan tanah setempat dan melestarikan serta menyelamatkan sumberdaya air untuk jangka panjang,” paparnya.

Tinggalkan Balasan