Jalan Tomo Kembali Amblas

bandungekspres.co.id, SUMEDANG – Akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi jalan penghubung Bandung-Cirebon, ruas Jalan Raya Tomo Kabupaten Sumedang kembali amblas sedalam 1.5 meter dengan panjang 75 meter, Senin (6/3).  Kejadian serupa terjadi pada 6 Oktober 2016 lalu di lokasi yang sama.

Akibat terputusnya jalur lalu lintas tersebut arus kendaraan sempat tersendat hingga radius 5 kilometer. Para pengendara diarahkan ke jalur alternative. Sebab, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas.

Sementara itu, sejumlah petugas dari Tim Pemeliharaan Preventif Pelaksanaan Jalan Nasional Ruas Jalan Cirebon-Palimanan-Sumedang langsung terjun ke lokasi kejadian, mereka melakukan pengurugan sementara dengan menggunakan pasir dan batu (sirtu).

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, sudah memerintahkan satuan tugas penanggulangan bencana Pemprov Jabar bersama Bina Marga dan Dishub Jabar untuk langsung terjun ke lokasi.

Meskipun jalan tersebut kewenangan pusat, lanjut dia, Pemprov Jabar merasa bertanggung jawab untuk segera menangani lebih awal amblasnya jalan ini.

”Jalan itu jalan nasional tapi ada di Kabupaten Sumedang wilayah Jabar, jadi pemprov harus turun tangan juga untuk berkoordinasi dengan kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” jelas Heryawan di Gedung Sate kemarin (7/3).

 

Dia memaparkan, berdasarkan informasi dari lapangan terjadinya jalan amblas tersebut disebabkan karena curah hujan tinggi dan adanya pergerakan tanah dibagian bawah permukaan jalan. ”Kurang idealnya saluran air menjadi salah satu pemicu amblasnya jalan tersebur,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Aher tersebut menyebutkan, amblasnya jalan tersebut merupakan ketiga di wilayah di Jabar. Sebelumnya terjadi di Jalan Raya Pangandaran, Jalan Raya Maja-Cikijing dan terakhir jalan Raya Tomo.

Untuk itu, ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan kementrian PUPERA untuk melakukan pemantauan ke jalan-jalan yang dibawahnya terdapat saluran air sehingga peristiwa ini bisa diantipasi. ”Harus ada antisipasi pergerakan air bawah tanah supaya tidak menyebabkan jalan amblas,” katanya.

Dia mengatakan,  perbaikan saluran-saluran air di bawah jalan atau jembatan harus segera dilakukan. Salah satu caranya dengan memperbesar saluran air tersebut agar bisa menampung air lebih banyak ketika terjadi curuh hujan tinggi.

Tinggalkan Balasan