Saat ini, kata Aef, di Gor Inkanas terdapat 24 Kepala Kelurga (KK) dengan 58 jiwa warga yang mengungsi. Sedangkan di Gor Kelurahan Baleendah, terdapat 11 KK. Serta diperkirakan akan terus bertambah jumlahnya, seiring banjir yang belum surut serta hujan deras masih tetap turun.
”Kemungkinan pengungsi ini akan terus bertambah. Soalnya walaupun surut tapi hujan besar masih sering turun. Apalagi kalau hujan malam, warga yang masih bertahan di rumah masing-masing selalu bersiap siaga jika sewaktu-waktu harus mengungsi. ”Kemarin ketinggian air dipemukiman sekitar 1,5 meter. Sekarang cuma surut sedikit, warga yang masih disana juga tetap waspada khawatir banjir semakin besar,” katanya.
Genangan air juga terlihat di Jalan Raya Dayeuhkolot, sekitar kawasan Palasari, banjir merendam badan jalan sampai ketinggian 30 sentimeter. Kemacetan lalu lintas pun terjadi, diperparah kondisi jalan yang berlubang.
Camat Dayeuhkolot Yiyin Sodikin mengatakan, sebagian besar kawasannya belum terendam banjir sampai parah, walaupun sejumlah ruas jalannya, bahkan jalan utama, sudah terendam. Hal ini disebabkan sebagian besar warga memiliki rumah dengan lantai jauh lebih tinggi dari permukaan jalan.
”Pengungsi di Masjid As Shifia sekitar sembilan KK. Sedangkan yang lain dipengungsian di titik lainnya. Kami imbau warga tetap waspada karena kondisi alam ini sulit sekali diperkirakan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang M Naser mengakui, pihaknya telah melakukan upaya jangka pendek untuk menanggulangi banjir. Salah satunya bantuan logistik.
Namun, lanjut Dadang, untuk hal banjirnya harus tetap koperhensip penanganannya, seperti pusat, daerah provinsi dan kabupaten, terutama penanganan Citarum BBWS itu pun wewenang pusat. Namun, pihaknya saat ini telah mempersiapkan untuk curug Jompong melakukan pintu air keluar dari curug jompong atau terowongan air curug jompong untuk persiapan di 2017 ini.
”Untuk progres pembangunan danau retensi di Cieunteung, saat ini masih menunggu pengggantian uangnya. Sebab, masih proses dan dipersiapkan oleh pusat dan BBWS. Tapi kami sudah mencoba mendorong negosiasi dan memberi kemudahan sehingga masyarakat sudah siap untuk direlokasi,” ungkapnya. (azi/yul/rie)