Ubah Pola Penyaluran Rasta

bandungekspres.co.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan pangan nontunai melalui Kartu Keluarga Sejahtera di Cibubur, Jakarta, kemarin (23/2). Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program subsidi Beras Sejahtera (Rastra), yang sebelumnya telah dijalankan.

Skema penyaluran ini mengubah metode subsidi beras, yang sebelumnya disalurkan dengan harga murah, kemudian ditebus terlebih dahulu oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penebusan dilakukan dengan membelanjakan dana bantuan tiap bulannya, di tempat pembelian bantuan pangan nontunai.

Secara simbolik, penyaluran bantuan diberikan kepada 1.879 keluarga  dari Depok, Bogor, dan Bekasi. Program bantuan pangan nontunai ini, merupakan kelanjutan program keluarga harapan (PKH), yang telah disalurkan di 68 kabupaten/kota pada 2016.

Pada 2017, penyaluran bantuan ini akan dilaksanakan secara serentak di 44 kota. Targetnya, sekitar 1.286 juta KPM. Total nilai bantuan, pada 2017 mencapai Rp 1,7 triliun. Pada 2018, target tersebut meningkat menjadi 10 juta keluarga penerima bantuan.

Penyaluran bantuan ini dilakukan non tunai, melalui akun elektronik dalam media kartu kombo yang disebut dengan Kartu Keluarga Sejahtara (KKS). Bantuan tersebut digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan, yang dinamakan elektronik warung gotong royong (e-warong) yaitu agen bank, pedagang dan/atau pihak lain yang bekerja sama dengan bank pemerintah, yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (HIMBARA). Bank-bank tersebut, yaitu; BNI, BRl, Bank Mandiri dan BTN.

Masyarakat yang ingin mendapatkan KKS, didata secara langsung oleh Dinas Sosial setempat. Biasanya, pendataan dilakukan dengan menjemput bola atau mendatangi ke rumah calon KPM. Calon KPM kemudian datang ke tempat yang ditentukan, untuk melakukan pendaftaran dengan membawa KTP atau Kartu Keluarga.

Selanjutnya, petugas kelurahan melakukan survei yang diikuti dengan melengkapi data KPM. Petugas bank yang didampingi petugas kelurahan dan pendamping, melakukan penyerahan KKS dan BNPT. Terakhir, KPM ikut dalam sosialisasi dan edukasi pemanfaatan KKS dan BNPT, dan langsung dapat menukarkan bantuan dengan beras dan gula.

Para penerima voucher pangan kemudian bisa datang ke e-warong penyalur BNPT, yang telah bekerja sama dengan bank anggota Himbara, dengan membawa KKS dan identitas diri. Selanjutnya, dilakukan cek kuota BNPT melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) dengan memasukan kode PIN.

Tinggalkan Balasan