bandungekspres.co.id, CIMAHI – Dinas Kesehatan Kota Cimahi mencatat sejauh ini sudah ada 18 anak yang terjangkit virus HIV /AIDS karena tertular dalam masa kandungan. Hal itu merupakan efek dari rendahnya kesadaran melakukan deteksi dini HIV/AIDS.
Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Fitriana Manan. Dia mengatakan, masih banyak orang merasa enggan untuk melakukan tes HIV karena stigma yang ada terhadap penyakit tersebut. Padahal, makin cepat terdeteksi dan ditangani, makin efektif hasil pengobatan HIV.
“Sebagian pengidap tidak menyangka bahwa virus HIV telah bersarang dalam tubuh mereka karena tidak merasakan gejala apa-apa. Ibu hamil juga disarankan untuk memeriksakan diri dengan tes HIV, sehingga yang terdeteksi positif dapat menjalani pengobatan sedini mungkin dan mengurangi risiko penyebaran virus kepada bayinya,” ujarnya.
Untuk menekan resiko penularan virus HIV/AIDS dari ibu hamil ke bayi, Pemerintah Kota Cimahi menghimbau seluruh ibu hamil melakukan tes HIV/AIDS. Manfaatnya, jika sudah terdeteksi sejak dini, maka peluang untuk menyelamatkan jabang bayi dari virus masih besar.
“Dari catatan, sejauh ini, kasus penularan virus HIV/AIDS dari Ibu ke anak berjumlah 18 anak. Mulai tahun 2017, semua ibu hamil harus diperiksa HIV/AIDS. Ini semata-mata untuk menipiskan peluang peningkatan kasus,” kata dia.
Jika hasil pemeriksaan positif, maka ibu hamil yang terkena HIV/AIDS, itu bisa diberikan Anti Retro Virus (ARV). Konsumsi ARV memperbesar kemungkinan seorang ibu hamil bisa melahirkan secara normal. “Minimal konsumsi ARV 7 bulan sebelum melahirkan, virus dalam tubuhnya bisa ditekan sehingga dia bisa melakukan persalinan secara normal,” jelas Fitriana.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Cimahi mencatat, dari periode tahun 2004-2017, sudah ada 309 masyarakat yang menjadi pengidap virus HIV/AIDS di Kota Cimahi. Jumlah tersebut memang masih belum masuk kategori luar biasa. Penyebaran virus tersebut didominasi melalui hubungan seksual.
Dia mengatakan, data yang didapat itu merupakan hasil screening setiap tahunnya. Data terakhir yang diperoleh, tahun 2015 terdapat 50 orang yang terkena virus HIV. Di tahun 2016 pun didapatkan data dengan angka yang sama. Pengidap virus tersebut, mayoritas menimpa usia produktif, yakni 15-42 tahun.