Christian Eriksen dan Harry Kane yang jarang membantu pertahanan malah dapat diisolasi barisan pertahanan Liverpool. Itulah kenapa hanya tujuh kali pemain Spurs bisa melancarkan tembakan dan hanya dua yang tepat sasaran. Bandingkan dengan Liverpool yang mampu membombardir gawang Lloris dengan 17 kali tembakan.
Lebih tingginya pressing yang dilakukan penggawa Liverpool itu pun juga tampak dari data Sky Sports. Bukan hanya lebih sering melakukan sprint, pada laga kemarin pun penggawa Liverpool lebih luas area jelajahnya. Sebanyak 619 kali sprint berbanding 533 kali, kemudian dari 114,6 kilometer area jelajah penggawa Liverpool hanya berbanding 112,7 kilometer area jelajahnya.
Dari papan klasemen, Liverpool hanya terpaut satu poin dari Spurs dan Arsenal di posisi dua besar klasemen sementara Premier League. Artinya, masih terbuka kans bagi Liverpool untuk bertahan di zona Liga Champions sampai akhir musim. ”Lolos ke Liga Champions itu sasaran kami, tapi kami butuh performa seperti ini tetap konsisten,” ucap mantan der trainer Borussia Dortmund itu.
Jika Liverpool kemenangan pertama, maka Spurs mendapat kekalahan pertama di 2017 ini. Yang lebih sial lagi, kekalahan ini membuat laju Spurs mempertahankan gap 9 poin dengan Chelsea gagal. Bukan hanya gap makin lebar, Spurs pun bisa saja melorot posisinya pekan ini.
”Sekarang kami masih di peringkat kedua, tetapi perasaan saya sekarang ini tidak enak,” ungkap Pochettino dikutip ESPN. ”Meski demikian, kami harus pulih dari petaka ini, dan bertarung kembali. Gap sembilan poin saja sudah masif, apalagi 12 poin. Itulah yang akan semakin menyulitkan kami,” lanjutnya.
Sebulan ke depan, hanya Everton lawan sulit yang menanti Spurs, 5 Maret nanti. Sisanya, rata-rata Spurs melawan klub dari luar enam besar. Seperti Stoke City (26/2), Crystal Palace (11/3) dan Southampton (19/3). ”Asal, jangan tunjukkan performa seperti hari ini lagi jika mau bertarung di Premier League. Sekali lagi mengawali laga seperti ini maka semuanya akan sulit bagi kami,” sebut Pochettino. (ren/ign)
