Dia pun mengimbau kepada mubaligh, ulama, kyai, supaya bersikap lebih bijak dengan menyayangi negeri sesuai dengan prinsip hubbul wathon minal iman (cinta negara sebagian dari iman).
Aplikasinya, kata dia, dengan menciptakan keamanan, ketentraman, kenyamanan, di Indonesia. ”Agar semua lancar, pendidikan lancar, mengamalkan agama lancar. Kita ini negara damai pemerintah tidak pernah bikin susah kepada warganya,” paparnya.
Sementara itu di lain tempat, Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat menyatakan dukungan mengenai aksi 112. ”Kami memandang aksi tanggal 11 itu merupakan hak dari setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat, jadi kami memperbolehkan. Dan juga tentunya menjunjung tinggi aturan-aturan ketertiban dan aturan-aturan menyampaikan pendapat,” kata Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat Achyar Al Rasyid di Pusdai kemarin.
Achar mengungkapkan, hak setiap warga negara dan kelompok untuk turut serta dalam aksi itu. Namun pihaknya tetap menunggu intruksi dari PB HMI.
”HMI Jawa Barat dan seluruh kader kami masih menunggu penggodogan dan juga hasil instruksil dari PB HMI. Karena HMI Jawa Barat perpanjangan tangan dari pengurus besar.” ungkap Achyar.
Achyar menambakan, pihaknya belum tahu arahan dari PB HMI, namun biasanya dari HMI selalu ikut serta dalam barisan umat dan ulama. Tapi tentunya membawa identitas HMI.
”Kalau ada instruksi dari pengurus besar HMI, kita pasti akan turut serta secara maksimal dalam aksi tersebut,” pungkasnya. (yul/agus-job/fik)
