bandungekspres.co.id, BANDUNG – Komisi III DPRD Jabar mengelar rapat bersama mitra untuk mengevaluasi kinerja 2016 dan program kerja 2017. Rapat ini untuk meningkatkan kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) dan organisasi perangkat daerah (OPD) pemprov Jabar.
Sekretaris Komisi III DPRD Jabar Didi Sukardi mengatakan, kegiatan ini sudah menjadi acara rutin. Tujuannya, untuk menanyakan sekaligus mengevaluasi seluruh program yang telah dilakukan, atau yang akan dilaksanakan kepada mitra kerja.
Menurutnya, kokus evaluasi komisi III DPRD Jabar adalah pendapatan daerah. ”Kita mengevaluasi terkait pendapatan 2016. Dari laporanya, pendapatan daerah sudah melampaui target sebesar 105 persen,” jelas Didi ketika ditemui di ruangan Komisi III kemarin (7/2).
Dia menyebutkan, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 26,4 triliun, realisasi pendapatan pada anggaran 2016 tercapai Rp 27,9 triliun. Sehingga pada perkembangannya memiliki nilai positif.
Selain itu, pada evaluasi kinerja BUMD, ia mengakui masih ada beberapa BUMD yang belum memiliki kontribusi pada pendapatan Asali Daerah (PAD) Jabar seperti PT Tirta Gemah Ripah (TGR), PT Agro Jabar, PT Hilir Migas,dan PT Agronesia.
Didi menilai, meskipun ada perkembangan pada kinerja PT TGR, namun ketiga BUMD lainnya belum bisa berkontribusi untuk PAD Jabar. Bahkan PT Agronesia adalah BUMD yang mengalami kinerja buruk.
”PT Agronesia pada 2017 ini tidak akan diberikan penyertaan modal, tetapi tetap diberikan kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya,” ucap dia.
Selain itu, untuk BUMD yang telah memberikan kontribusi seperti bjb, Jasa Sarana, Jamkrida harus terus meningkatkan kinerjanya dengan meningkatkan hasil pendapatannya.
Pihaknya akan terus memantau kesempatan yang diberikan kepada PT Agronesia. Apakah mereka memiliki langkah strategis untuk menuju perbaikan atau ditutup saja.
”Kita di dewan, intinya akan selalu dorong maka itu untuk BUMD yang belum memberikan kontribusi segera perbaiki manejemennya, bisnis plannya, dan harus efisiensi anggaran,” jelas dia. (yan/fik)