bandungekspres.co.id, CIMAHI – Fenomena ketimpangan pemahaman diantara pelaku industri kreatif masih terjadi di Jawa Barat. Padahal, menurut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan pemerintah provinsi sudah mengembangkan industri kreatif kurang lebih sewindu lalu dengan menggandeng Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif.
Lanjutnya, minimnya pengetahuan bisnis jadi salah satu masalah utama para pelaku industri kreatif, termasuk kesulitan untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas produksi. ”Faktor itu pula yang tak jarang membuat para pelaku kecil tidak bisa bertahan di tengah persaingan bisnis yang terus berkembang. tahun ini kami akan terus memberi pemahaman dengan berbagai program dan juga melakukan kunjungan langsung ke pelaku industri kreatif,” kata Netty Heryawan saat kunjungan ke sentra keripik di Jalan Kolonel Masturi, Gang Margasari II RW 7 Kelurahan Cimahi, Kota Cimahi, kemarin (2/2).
Menurut Netty, Dekranasda salah satu fungsinya menjadi fasilitator pelaku industri kratif kepada Dinas Perindustrian Perdagangan dan akan mengunjungi langsung sentra industri kreatif untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan bisnis. ”Pemahaman yang dimaksud berguna untuk keperluan pengembangan inovasi produk. Contohnya, dalam hal kemasan,” jelasnya.
Dikatakan Netty, keilmuan tentang bisnis dan pemahaman para pelaku industri kreatif ini bisa ikut mendorong berkembangnya industry kreatif, seperti bagaimana kemasan produk agar lebih menarik dan membuat konsumen tertarik. ”Kami akan menginventarisir mana saja pelaku industri kreatif yang membutuhkan bantuan modal dan alat produksi, untuk kemudian disampaikan kepada dinas terkait,” sebutnya.
Selain dari segi keilmuan bisnis, yang menjadi penentu maju atau tidaknya sebuah industri kreatif adalah kreativitas pelakunya. Karenanya, seluruh pelaku industri kreatif punya inisiatif untuk mencari inovasi, tidak hanya mengandalkan pemerintah. ”Pelaku industry kreatif dituntut untuk kreatif. Pemerintah membantu, pelakunya juga mempunyai inisiatif tinggi dalam memajukan usaha,” tuturnya. (ziz/bun/ign)