bandungekspres.co.id, CIMAHI– Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, Ali Hasan berpesan ke Calon Wakil Wali Kota Cimahi yang diusung koalisi partai Golkar,
PKS dan Nasdem, Achmad Zul-kar nain. Seandinya mereka ter-pil ih kelak, Azul harus mempriori tas kan hal-hal yang diperlukan masyarakat .
Dia berharap ke depan, jika pasangan nomor satu menang, tidak ada lagi keluhan-keluhan dari masyakat khususnya keluhan tentang pendidikan, kesehatan dan raskin. ”Bila perlu, dalam kampanyenya, Azul tidak banyak janji seperti membangun la pa-nga n atau membangun apa saja tetapi berkampanye dengan prog ra m yang lebih memikirkan kemakmuran masyarakat Cimahi dan bagaimana cara daya beli masyarakat bisa meningkat,” kata Ali Hasan pada Cimahi Ekspres, kemarin.
“Walau beras murah tetapi duit gak punya? harusnya ditingkatkan ekonominya dulu sehingga beras mahal, segala mahal tetap akan terbeli,” tambahnya.
Menurut dia, kesehatan, raskin dan pendidikan merupakan tiga hal pokok yang merupakan kebutuhan yang harus diutamakan bagi masyarakat. Berdasarkan pengalamannya selama menjadi anggota DPRD Provinsi Jabar, banyak masyarakat yang ingin berobat ditolak rumah sakit dengan alasan ruangan penuh.
Permasalahan ini, kata Ali Hasan, menjadi salah satu tugas anggota dewan untuk mem per-juang kannya. Penambahan ruangan di RS, imbuh dia, men-jad i salah satu yang harus di-per ju angkan sehingga tidak akan terjadi lagi penolakan dengan alasan ruangan penuh. Tidak hanya itu, dirinya juga memperjua ngkan agar orang yang tidak mampu benar-benar men-da pat kan pelayanan dan obat-obatan secara gratis.
”Jangan sampai jauh-jauh di-to la k lalu dibawa ke RS yang lain juga penuh akhirnya mati di jalan. Kami juga berharap tidak me ne mukan lagi orang yang kurang mampu berobat dan dikasih resep untuk beli obat,” kata Ali Hasan saat ditemui di Kantor DPD Golkar, Jalan Kamarung, kemarin (11/1).
Sedangkan untuk raskin, dari pemberian nama saja beras miskin dirinya kurang sepakat dengan pemberian nama ter se-but. Dia menilai sebutan miskin kurang pantas karena terkesan membeda-bedakan, dia lebih setuju dengan kurang mampu.